Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan program pemeriksaan kesehatan gratis bertujuan untuk mendeteksi lebih awal penurunan kondisi kesehatan masyarakat sehingga mereka segera mendapat penanganan dan tidak memerlukan perawatan lanjutan di rumah sakit (RS).
"Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga bisa menghindari masyarakat harus dirawat di rumah sakit," kata Budi dalam upacara Hari Kesehatan Nasional di Kantor Kemenkes, Jakarta pada Selasa.
Menurutnya, inisiasi yang merupakan salah satu dari tiga program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto bidang kesehatan ini merupakan prioritas yang harus diterapkan kepada seluruh masyarakat dari semua kelompok usia.
Ia menyebutkan masyarakat akan menjalani pemeriksaan kesehatan gratis yang berbeda-beda sesuai kelompok usianya. Kelompok usia dewasa akan diperiksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Lalu untuk kelompok lansia juga akan dideteksi risiko kanker, sementara bayi mendapat pemeriksaan hipotiroid dan G6PD.
Budi mengungkapkan, Kementerian Kesehatan mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp13 triliun dimana Rp1,7 triliun dari anggaran tambahan tersebut akan dialokasikan untuk program pemeriksaan kesehatan gratis. Pelaksanaan program ini nantinya akan dilakukan secara bertahap.
"Kita dapat tambahan Rp13 triliun ya dari anggaran kita kan Rp90-an triliun. Kita dapat tambahan Rp13 triliun, Rp8 triliun buat TBC, sekitar Rp3 triliunan buat rumah sakit, sekitar Rp1,7 buat skrining," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga tengah melengkapi alat kesehatan (alkes) di puskesmas yang menjadi tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan gratis.
"Sekarang kita sedang siapkan termasuk (bantuan pengadaan alkes) dari Bank Dunia itu kita melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat-alat lab darah," ucap Budi.
Diketahui, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan jenis skrining pemeriksaan kesehatan gratis pada hari ulang tahun (HUT) akan disesuaikan dengan klasifikasi umur.
“Skrining itu dibagi berdasarkan usia. Usia mulai dari balita, anak-anak, remaja muda, remaja dewasa, sampai lansia,” kata Dante.
Nantinya setiap skrining kesehatan akan memiliki panel, satu contohnya adalah panel untuk pemeriksaan kolesterol yang akan tersedia untuk golongan umur dewasa.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan aplikasi Satu Sehat merupakan transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang sudah diunggah oleh 100 juta penduduk Indonesia pada saat COVID-19. Aplikasi tersebut nantinya akan memberikan berbagai macam kepentingan untuk akses di bidang kesehatan, termasuk skrining saat HUT yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes: Pemeriksaan kesehatan gratis cegah masyarakat dirawat di RS
"Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga bisa menghindari masyarakat harus dirawat di rumah sakit," kata Budi dalam upacara Hari Kesehatan Nasional di Kantor Kemenkes, Jakarta pada Selasa.
Menurutnya, inisiasi yang merupakan salah satu dari tiga program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto bidang kesehatan ini merupakan prioritas yang harus diterapkan kepada seluruh masyarakat dari semua kelompok usia.
Ia menyebutkan masyarakat akan menjalani pemeriksaan kesehatan gratis yang berbeda-beda sesuai kelompok usianya. Kelompok usia dewasa akan diperiksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Lalu untuk kelompok lansia juga akan dideteksi risiko kanker, sementara bayi mendapat pemeriksaan hipotiroid dan G6PD.
Budi mengungkapkan, Kementerian Kesehatan mendapatkan penambahan anggaran sebesar Rp13 triliun dimana Rp1,7 triliun dari anggaran tambahan tersebut akan dialokasikan untuk program pemeriksaan kesehatan gratis. Pelaksanaan program ini nantinya akan dilakukan secara bertahap.
"Kita dapat tambahan Rp13 triliun ya dari anggaran kita kan Rp90-an triliun. Kita dapat tambahan Rp13 triliun, Rp8 triliun buat TBC, sekitar Rp3 triliunan buat rumah sakit, sekitar Rp1,7 buat skrining," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga tengah melengkapi alat kesehatan (alkes) di puskesmas yang menjadi tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan gratis.
"Sekarang kita sedang siapkan termasuk (bantuan pengadaan alkes) dari Bank Dunia itu kita melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat-alat lab darah," ucap Budi.
Diketahui, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan jenis skrining pemeriksaan kesehatan gratis pada hari ulang tahun (HUT) akan disesuaikan dengan klasifikasi umur.
“Skrining itu dibagi berdasarkan usia. Usia mulai dari balita, anak-anak, remaja muda, remaja dewasa, sampai lansia,” kata Dante.
Nantinya setiap skrining kesehatan akan memiliki panel, satu contohnya adalah panel untuk pemeriksaan kolesterol yang akan tersedia untuk golongan umur dewasa.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan aplikasi Satu Sehat merupakan transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang sudah diunggah oleh 100 juta penduduk Indonesia pada saat COVID-19. Aplikasi tersebut nantinya akan memberikan berbagai macam kepentingan untuk akses di bidang kesehatan, termasuk skrining saat HUT yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes: Pemeriksaan kesehatan gratis cegah masyarakat dirawat di RS