Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan mengintensifikasikan skrining sebagai upaya penanganan tuberkulosis (TBC) untuk mewujudkan target nasional Eliminasi TBC 2030.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lampung Selatan Jamaluddin, di Kalianda, Selasa, mengatakan untuk mengeliminasi TBC tahun 2030 pihaknya telah melakukan beberapa upaya pengendalian kasus seperti skrining ke daerah yang berisiko.

"Untuk upaya pengendalian kami terus melakukan skrining TBC di daerah berisiko, seperti lapas, BNN, tahanan Polres, dan pondok pesantren," kata dia.

Tidak hanya skrining saja, kata dia, Dinkes Lampung Selatan juga telah melakukan peningkatan kapasitas antar-layanan swasta di rumah sakit swasta dan klinik.

"Peningkatan kapasitas dan penguatan komitmen program TBC bagi TPMD (Tempat Praktek Mandiri Dokter) dan klinik. Peningkatan kapasitas dan penguatan komitmen puskesmas dengan jejaring wilayah setempat," katanya.

Menurutnya, TBC dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan dua penyakit yang saling berkaitan, dimana penderita HIV memiliki sistem imun yang lebih lemah menjadi lebih rentan terhadap infeksi TBC, sehingga cek TBC dan HIV harus dilakukan secara rutin dan bersamaan.

"Kami juga telah melakukan Coaching TBC, rapat koordinasi dengan lintas sektor dan tim P2TB (Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis), kolaborasi TBC-HIV dan penyuluhan TB di sekolah,"ujarnya.

Untuk diketahui Dinkes telah menemukan sebanyak 1.910 kasus TBC di Lampung Selatan dari Januari hingga Oktober tahun 2024.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024