Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Warga Kampung Bojongkawung, Kabupaten Sukabumi, Jabar menemukan jasad seorang perempuan dengan kondisi tertindih sepeda motor di dalam parit dengan kedalaman kurang lebih tiga meter, Kamis.
"Penemuan jasad perempuan tersebut setelah ada warga yang tengah melintas di lokasi tepatnya di RT 01/07, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak mencium bau busuk yang menyengat dan setelah melihat ke bawah atau parit ternyata terdapat sesosok jasad perempuan dalam kondisi yang sudah membusuk tertindih sepeda motor," kata ,” kata Kades Girijaya Ujang Sihab di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ujang, jasad itu ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB oleh warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi penemuan. Awalnya saat melintas mencium bau menyengat lalu saat ditengok ke sekitar aliran sungai kecil terlihat sesosok mayat tertindih sepeda motor.
Adanya informasi penemuan mayat, warga langsung memenuhi lokasi penemuan. Tidak lama personel Polsek Nagrak tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi jasad perempuan tersebut.
Setelah diidentifikasi ternyata jasad itu merupakan seorang perempuan muda berusia 24 tahun yang diketahui bernama Neng Laras warga Kampung Cireundeu, RT 01/06, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.
Korban yang merupakan karyawan di salah satu pabrik garmen itu sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (13/10) setelah pamit pergi menggunakan sepeda motor untuk jalan-jalan. Namun mengenai jam keberangkatannya dari rumah serta dengan siapa belum diketahui.
"Pihak keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa, kantor polisi, hingga mencari ke wilayah Kecamatan Cibadak, Cisaat bahkan Kota Sukabumi," tambahnya.
Ujang mengatakan untuk penyebab kematiannya belum diketahui karena masih ditangani oleh pihak kepolisian dari Polsek Nagrak, namun informasi yang beredar perempuan mudah ini meninggal akibat kecelakaan tunggal diduga sepeda motor merek Honda Beat berwarna biru yang dikendarai korban terjun ke dalam parit sedalam tiga meter dan kepala korban terbentur batu sehingga menimbulkan luka parah.
Namun, pihak keluarga menganggap kematian Neng Laras murni karena musibah atau kecelakaan lalu lintas dan menolak permintaan Polsek Nagrak untuk melakukan autopsi. Jasad korban sudah sudah dibawa ke rumah duka dan direncanakan dimakamkan tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Penemuan jasad perempuan tersebut setelah ada warga yang tengah melintas di lokasi tepatnya di RT 01/07, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak mencium bau busuk yang menyengat dan setelah melihat ke bawah atau parit ternyata terdapat sesosok jasad perempuan dalam kondisi yang sudah membusuk tertindih sepeda motor," kata ,” kata Kades Girijaya Ujang Sihab di Sukabumi, Kamis.
Menurut Ujang, jasad itu ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB oleh warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi penemuan. Awalnya saat melintas mencium bau menyengat lalu saat ditengok ke sekitar aliran sungai kecil terlihat sesosok mayat tertindih sepeda motor.
Adanya informasi penemuan mayat, warga langsung memenuhi lokasi penemuan. Tidak lama personel Polsek Nagrak tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi jasad perempuan tersebut.
Setelah diidentifikasi ternyata jasad itu merupakan seorang perempuan muda berusia 24 tahun yang diketahui bernama Neng Laras warga Kampung Cireundeu, RT 01/06, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.
Korban yang merupakan karyawan di salah satu pabrik garmen itu sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (13/10) setelah pamit pergi menggunakan sepeda motor untuk jalan-jalan. Namun mengenai jam keberangkatannya dari rumah serta dengan siapa belum diketahui.
"Pihak keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa, kantor polisi, hingga mencari ke wilayah Kecamatan Cibadak, Cisaat bahkan Kota Sukabumi," tambahnya.
Ujang mengatakan untuk penyebab kematiannya belum diketahui karena masih ditangani oleh pihak kepolisian dari Polsek Nagrak, namun informasi yang beredar perempuan mudah ini meninggal akibat kecelakaan tunggal diduga sepeda motor merek Honda Beat berwarna biru yang dikendarai korban terjun ke dalam parit sedalam tiga meter dan kepala korban terbentur batu sehingga menimbulkan luka parah.
Namun, pihak keluarga menganggap kematian Neng Laras murni karena musibah atau kecelakaan lalu lintas dan menolak permintaan Polsek Nagrak untuk melakukan autopsi. Jasad korban sudah sudah dibawa ke rumah duka dan direncanakan dimakamkan tak jauh dari tempat tinggalnya.