Jakarta (ANTARA) - Akademikus sekaligus pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Prof. Asrinaldi mengatakan bahwa nama-nama tokoh yang dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk mengisi kabinet pemerintahan masih termasuk politik akomodatif, mengingat jumlah kalangan profesional tidak terlalu banyak.
"Ini merupakan politik akomodatif. Kami memaklumi itu, karena jabatan menteri adalah jabatan politik," kata Asrinaldi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dari sejumlah nama yang telah beredar di media massa dan dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto masih didominasi oleh orang-orang yang memang berafiliasi dengan partai politik.
Ia mengatakan bahwa dengan banyaknya nama-nama tokoh yang terafiliasi dengan partai politik, maka cita-cita membangun kabinet zaken (menteri dari kalangan ahli) masih belum terealisasi, dan kini menjadi politik akomodatif.
Asrinaldi melanjutkan, memang ada beberapa nama dari kalangan profesional, namun jumlahnya juga tidak banyak, sebab hanya ada segelintir tokoh seperti Sri Mulyani dan beberapa lainnya.
"Rombongan yang dipanggil oleh Presiden Terpilih cenderung kepada kelompok yang diusung parpol. Kalau kabinet zaken mestinya harus dikaitkan posisi sebagai jabatan politik yang tidak terkait bagi-bagi kekuasaan sebenarnya. Tetapi faktanya tidak seperti itu (politik akomodatif)," tuturnya.
Pada Senin (14/9) sebanyak 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri diundang untuk bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Mereka dipanggil untuk ditempatkan di posisi pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo.
Para tokoh itu terdiri dari politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut adalah daftar tokoh calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Senin (14/10):
1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN, Erick Thohir
39. Menpora, Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. Meutya Hafid - politisi Golkar
Sementara hari ini, Prabowo kembali memanggil lebih dari 55 orang untuk menjadi wakil menteri di masa pemerintahan 2024-2029.
Berikut adalah daftar tokoh calon wakil menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Selasa (15/10):
1. Pramono (Eks Seskab)* (bukan calon Wamen)
2. Viva Yoga Mauladi (PAN)
3. Anis Matta (Gelora)
4. Dzulfikar A. Tawalla (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah)
5. Isyana Bagoes Oka (PSI)
6. Bima Arya (PAN)
7. Budiman Sudjatmiko
8. Christina Aryani (Golkar)
9. Aminnudin Maruf (eks stafsus Jokowi)
10. Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
11. Dony Oskaria (Injourney)
12. Arrmanatha Nasir (Dubes NY)
13. Immanuel Ebenezer
14. Angga Raka Prabowo (Wamenkominfo)
15. Fahri Hamzah (Gelora)
16. Todotua Pasaribu
17. Yuliot Tanjung
18. Ossy Dermawan (Demokrat)
19. Romo Muhammad Syafii (Gerindra)
20. Nezar Patria (Wamenkominfo
21. Diana Kusumastuti (PUPR)
22. Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
23. Giring Ganesha (PSI)
24. Komjen Purwadi Arianto
25. Juri Ardiantoro (KSP)
26. Afriansyah Noor (Wamenaker)
27. Otto Hasibuan (Advokat)
28. Diaz Hendropriyono
29. Ferry Juliantono (Gerindra)
30. Agus Jabo Priyono (Prima)
31. Dirjen Imigrasi Silmy Karim
32. Mantan Atlet Taufik Hidayat
33. Atip Latipulhayat
34. Dahnil Anzar
35. Budi Arie Setiadi
36. Ahmad Riza Patria
37. Dudung Abdurahman
38. Dyah Roro Esti
39. Lodewijk F Paulus
40. Raffi Ahmad
41. Suahasil
42. Yovie Widianto
43. Faisol Riza
44. Thomas Djiwandono
45. Anggito Abimanyu
46. Hasan Nasbi
47. Gus Miftah
48. Mardiono
49. Fajar Riza Ulhaq
50. Haikal Hassan Baras
51. Gus Irfan Yusuf
52. Ahmad Ridha Sabana
53. Komjen Suntana (Kabaintelkam Polri)
54. Stella Christie
55. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej)
56. Didit Herdiawan
57. Bambang Eko Suhariyanto
58. Mugiyanto Sipin
59. Sulaiman Umar
60. Fauzan (eks Rektor UMM)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat sebut politik akomodatif masih bayangi kabinet Prabowo-Gibran
"Ini merupakan politik akomodatif. Kami memaklumi itu, karena jabatan menteri adalah jabatan politik," kata Asrinaldi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dari sejumlah nama yang telah beredar di media massa dan dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto masih didominasi oleh orang-orang yang memang berafiliasi dengan partai politik.
Ia mengatakan bahwa dengan banyaknya nama-nama tokoh yang terafiliasi dengan partai politik, maka cita-cita membangun kabinet zaken (menteri dari kalangan ahli) masih belum terealisasi, dan kini menjadi politik akomodatif.
Asrinaldi melanjutkan, memang ada beberapa nama dari kalangan profesional, namun jumlahnya juga tidak banyak, sebab hanya ada segelintir tokoh seperti Sri Mulyani dan beberapa lainnya.
"Rombongan yang dipanggil oleh Presiden Terpilih cenderung kepada kelompok yang diusung parpol. Kalau kabinet zaken mestinya harus dikaitkan posisi sebagai jabatan politik yang tidak terkait bagi-bagi kekuasaan sebenarnya. Tetapi faktanya tidak seperti itu (politik akomodatif)," tuturnya.
Pada Senin (14/9) sebanyak 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri diundang untuk bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Mereka dipanggil untuk ditempatkan di posisi pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo.
Para tokoh itu terdiri dari politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut adalah daftar tokoh calon menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Senin (14/10):
1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18.Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN, Erick Thohir
39. Menpora, Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. Meutya Hafid - politisi Golkar
Sementara hari ini, Prabowo kembali memanggil lebih dari 55 orang untuk menjadi wakil menteri di masa pemerintahan 2024-2029.
Berikut adalah daftar tokoh calon wakil menteri yang dipanggil Prabowo Subianto, Selasa (15/10):
1. Pramono (Eks Seskab)* (bukan calon Wamen)
2. Viva Yoga Mauladi (PAN)
3. Anis Matta (Gelora)
4. Dzulfikar A. Tawalla (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah)
5. Isyana Bagoes Oka (PSI)
6. Bima Arya (PAN)
7. Budiman Sudjatmiko
8. Christina Aryani (Golkar)
9. Aminnudin Maruf (eks stafsus Jokowi)
10. Kartika Wirjoatmodjo (Wamen BUMN)
11. Dony Oskaria (Injourney)
12. Arrmanatha Nasir (Dubes NY)
13. Immanuel Ebenezer
14. Angga Raka Prabowo (Wamenkominfo)
15. Fahri Hamzah (Gelora)
16. Todotua Pasaribu
17. Yuliot Tanjung
18. Ossy Dermawan (Demokrat)
19. Romo Muhammad Syafii (Gerindra)
20. Nezar Patria (Wamenkominfo
21. Diana Kusumastuti (PUPR)
22. Helvi Yuni Moraza (Komisaris LEN)
23. Giring Ganesha (PSI)
24. Komjen Purwadi Arianto
25. Juri Ardiantoro (KSP)
26. Afriansyah Noor (Wamenaker)
27. Otto Hasibuan (Advokat)
28. Diaz Hendropriyono
29. Ferry Juliantono (Gerindra)
30. Agus Jabo Priyono (Prima)
31. Dirjen Imigrasi Silmy Karim
32. Mantan Atlet Taufik Hidayat
33. Atip Latipulhayat
34. Dahnil Anzar
35. Budi Arie Setiadi
36. Ahmad Riza Patria
37. Dudung Abdurahman
38. Dyah Roro Esti
39. Lodewijk F Paulus
40. Raffi Ahmad
41. Suahasil
42. Yovie Widianto
43. Faisol Riza
44. Thomas Djiwandono
45. Anggito Abimanyu
46. Hasan Nasbi
47. Gus Miftah
48. Mardiono
49. Fajar Riza Ulhaq
50. Haikal Hassan Baras
51. Gus Irfan Yusuf
52. Ahmad Ridha Sabana
53. Komjen Suntana (Kabaintelkam Polri)
54. Stella Christie
55. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej)
56. Didit Herdiawan
57. Bambang Eko Suhariyanto
58. Mugiyanto Sipin
59. Sulaiman Umar
60. Fauzan (eks Rektor UMM)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat sebut politik akomodatif masih bayangi kabinet Prabowo-Gibran