Medan (ANTARA) - Tim SAR Gabungan evakuasi jasad wanita yang hilang diduga diterkam buaya di Sungai Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Mustari mengatakan pencarian dilakukan sejak timnya mendapat laporan bahwa seorang warga dinyatakan hilang sejak Jumat (4/9).
"Saat ditemukan terdapat luka bekas gigitan buaya. Pencarian dilakukan setelah tim mendapat informasi tersebut pada Sabtu (5/9) pagi," ujar Mustari dalam keterangan resmi yang diterima, di Medan, Minggu.
Dia menjelaskan, korban ditemukan pada pukul 18.40 WIB berjarak 500 meter menuju hilir sungai dari lokasi awal yang bersangkutan dinyatakan hilang.
"Setibanya dilokasi tim langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat, unsur yang terlibat dan saksi guna mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut," kata dia.
Dalam pencarian, Mustari menjelaskan bahwa tim menggunakan perahu landing craft rubber (LCR) yang menyisir sungai tersebut.
Menurutnya, berdasarkan informasi saksi bahwa terdapat dua ekor buaya pada saat kejadian tersebut.
"Tim melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu LCR dengan upaya agar buaya yang berada di sekitar lokasi kejadian menjauh. Sesuai informasi dari saksi yang melihat dua ekor buaya pada saat kejadian," kata dia.
Mustari membeberkan peristiwa itu bermula ketika pada Jumat (4/9) korban tengah duduk di tepi sungai dan terjatuh dam hanyut di sungai tersebut.
"Namun naas tidak diketahui secara pasti tiba-tiba korban sudah jatuh ke sungai dan hanyut. Saat kejadian saksi melihat dua ekor buaya berada di sekitar lokasi sehingga kuat dugaan korban diterkam buaya," kata dia.
Dengan kejadian tersebut, kata dia, saksi langsung melaporkan ke pemerintah setempat dan warga guna melakukan pencarian.
Namun, korban tidak kunjung ditemukan pemerintah dan warga yang melakukan pencarian melaporkan ke POS SAR Tanjung Balai Asahan.
"Korban yang berusia (59) tahun langsung dievakuasi dan sesuai permintaan keluarga korban, jasad korban langsung dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan," ujar dia.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Mustari mengatakan pencarian dilakukan sejak timnya mendapat laporan bahwa seorang warga dinyatakan hilang sejak Jumat (4/9).
"Saat ditemukan terdapat luka bekas gigitan buaya. Pencarian dilakukan setelah tim mendapat informasi tersebut pada Sabtu (5/9) pagi," ujar Mustari dalam keterangan resmi yang diterima, di Medan, Minggu.
Dia menjelaskan, korban ditemukan pada pukul 18.40 WIB berjarak 500 meter menuju hilir sungai dari lokasi awal yang bersangkutan dinyatakan hilang.
"Setibanya dilokasi tim langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat, unsur yang terlibat dan saksi guna mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut," kata dia.
Dalam pencarian, Mustari menjelaskan bahwa tim menggunakan perahu landing craft rubber (LCR) yang menyisir sungai tersebut.
Menurutnya, berdasarkan informasi saksi bahwa terdapat dua ekor buaya pada saat kejadian tersebut.
"Tim melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu LCR dengan upaya agar buaya yang berada di sekitar lokasi kejadian menjauh. Sesuai informasi dari saksi yang melihat dua ekor buaya pada saat kejadian," kata dia.
Mustari membeberkan peristiwa itu bermula ketika pada Jumat (4/9) korban tengah duduk di tepi sungai dan terjatuh dam hanyut di sungai tersebut.
"Namun naas tidak diketahui secara pasti tiba-tiba korban sudah jatuh ke sungai dan hanyut. Saat kejadian saksi melihat dua ekor buaya berada di sekitar lokasi sehingga kuat dugaan korban diterkam buaya," kata dia.
Dengan kejadian tersebut, kata dia, saksi langsung melaporkan ke pemerintah setempat dan warga guna melakukan pencarian.
Namun, korban tidak kunjung ditemukan pemerintah dan warga yang melakukan pencarian melaporkan ke POS SAR Tanjung Balai Asahan.
"Korban yang berusia (59) tahun langsung dievakuasi dan sesuai permintaan keluarga korban, jasad korban langsung dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan," ujar dia.