Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menilai Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berpotensi menimbulkan efek berganda (multiplier effect) untuk perekonomian Jawa Tengah.
"Untuk dampak ekonomi, kami akan melakukan kajian komprehensif setelah Peparnas tuntas," kata Dito di ruang media Peparnas 2024, Solo, Minggu.
Pria berusia 34 tahun itu menyebut dukungan pemerintah untuk Peparnas 2024 yang salah satunya dengan menggelontorkan dana Rp290 miliar menjadi stimulus untuk menggerakkan banyak hal, baik olahraga maupun non-olahraga.
Menurut Dito, uang ratusan miliar rupiah itu ditujukan untuk dua hal utama yaitu peralatan dan akomodasi-konsumsi.
"Namun, yang paling penting adalah bagaimana Peparnas ini memberikan kesempatan yang adil dan merata kepada semua atlet untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya," kata Dito.
Secara ekonomi, Peparnas dapat memberikan pertumbuhan bagi wilayah yang menyelenggarakannya
Pada 2021, misalnya, Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Peparnas di Papua memberikan dampak ekonomi senilai Rp1,6 triliun kepada provinsi itu.
Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua menyatakan kedua event itu mendorong pemulihan perekonomian Papua hingga meningkat 0,7 persen-1,1 persen.
Dito juga yakin Peparnas 2024 menjadi etalase atlet-atlet andal yang mewakili bangsa dalam ASEAN Para Games, Asian Para Games dan Paralimpiade.
"Kami ingin Peparnas 2024 sukses secara prestasi, ekonomi dan administrasi. Semoga terukir pula rekor-rekor nasional maupun internasional. Pemerintah pun tidak mau Peparnas 2024 bermasalah di kemudian hari," tutur Dito.
Baca juga: Lampung kirimkan 24 atlet disabilitas di Pekan Paralimpiade Nasional
Baca juga: Peparnas XVII 2024, ajang mencari paralimpian baru
Menpora sebut Peparnas 2024 potensi bawa "multiplier effect"
Kondisi stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, jelang pembukaan Peparnas 2024, Minggu (06/10/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)