Bandarlampung (ANTARA) - PT Nestle Indonesia mendukung penyediaan sarana air bersih untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan fasilitas Sarana Air Bersih di tiga Rukun Tetangga (RT) Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Bandarlampung.
Bantuan ini diberikan mengingat selama 15 tahun terakhir, sebagian daerah di Srengsem tersebut mendapatkan tantangan dalam mendapatkan akses air bersih, karena kondisi tanah bebatuan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan sumber aliran air baru.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu dalam pernyataan di Bandarlampung, Minggu, mengatakan pembangunan fasilitas ini merupakan inisiatif perusahaan untuk menciptakan manfaat bersama bagi individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan.
"Salah satunya adalah penyediaan fasilitas sarana air bersih di Srengsem, Bandarlampung, yang kami harapkan dapat mendukung masyarakat sekitar dalam mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Ia memastikan salah satu sumur yang dibangun sebagai fasilitas air bersih ini dapat mengangkat 5.000 liter air bersih per jam, sehingga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan warga saat membutuhkan air bersih.
"Harapan kami adalah fasilitas sarana air bersih di Kelurahan Srengsem ini dapat terus menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan lingkungan," katanya.
Pembangunan sarana air bersih ini dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandarlampung sejak Desember 2022 hingga Juni 2024 untuk membantu akses kepada 250 keluarga.
Pembangunan juga disertai dengan pemberian pelatihan kepada kelompok pengelola sarana air bersih, pembangunan toren air, dan pemasangan saluran untuk 55 sambungan rumah.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana turut memberikan apresiasi kepada PT Nestle Indonesia dalam mendukung akses air bersih di RT 03, RT 04 dan RT 21 Kelurahan Srengsem karena fasilitas ini dapat menunjang kehidupan sekitar, mulai aspek kesehatan hingga kesejahteraan masing-masing keluarga.
"Kami berharap program ini dapat menginspirasi kerja sama multisektoral sejenisnya untuk terus mendukung keberlanjutan air dan kesejahteraan masyarakat lokal setempat," kata Eva.
Saat ini, pengelolaan fasilitas sarana air bersih tersebut sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Bandarlampung, untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan bagi warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.
Bantuan ini diberikan mengingat selama 15 tahun terakhir, sebagian daerah di Srengsem tersebut mendapatkan tantangan dalam mendapatkan akses air bersih, karena kondisi tanah bebatuan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan sumber aliran air baru.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu dalam pernyataan di Bandarlampung, Minggu, mengatakan pembangunan fasilitas ini merupakan inisiatif perusahaan untuk menciptakan manfaat bersama bagi individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan.
"Salah satunya adalah penyediaan fasilitas sarana air bersih di Srengsem, Bandarlampung, yang kami harapkan dapat mendukung masyarakat sekitar dalam mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Ia memastikan salah satu sumur yang dibangun sebagai fasilitas air bersih ini dapat mengangkat 5.000 liter air bersih per jam, sehingga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan warga saat membutuhkan air bersih.
"Harapan kami adalah fasilitas sarana air bersih di Kelurahan Srengsem ini dapat terus menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan lingkungan," katanya.
Pembangunan sarana air bersih ini dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandarlampung sejak Desember 2022 hingga Juni 2024 untuk membantu akses kepada 250 keluarga.
Pembangunan juga disertai dengan pemberian pelatihan kepada kelompok pengelola sarana air bersih, pembangunan toren air, dan pemasangan saluran untuk 55 sambungan rumah.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana turut memberikan apresiasi kepada PT Nestle Indonesia dalam mendukung akses air bersih di RT 03, RT 04 dan RT 21 Kelurahan Srengsem karena fasilitas ini dapat menunjang kehidupan sekitar, mulai aspek kesehatan hingga kesejahteraan masing-masing keluarga.
"Kami berharap program ini dapat menginspirasi kerja sama multisektoral sejenisnya untuk terus mendukung keberlanjutan air dan kesejahteraan masyarakat lokal setempat," kata Eva.
Saat ini, pengelolaan fasilitas sarana air bersih tersebut sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Bandarlampung, untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan bagi warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.