Bandarlampung (ANTARA) - Daun Kelor Bulok merupakan salah satu UMKM asal Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Di bawah binaan Bank BRI, UMKM ini memproduksi daun kelor sebagai suplemen kesehatan dan masakan berkuah menjadi inovasi pengentasan stunting.

Owner Lamban Kelor Bulok Pujo mengatakan, UMKM ini didirikan sejak tahun 2018, dan mulai 2020 barulah menggunakan dana pinjaman BRI untuk memperluas dan memperbesar usaha  yang ada.

Menurutnya, usaha daun kelor ini, berupa teh dan kapsul kelor yang bisa dikonsumsi oleh remaja, dewasa, dan orang tua. Bahkan bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena gula.

“Produk yang saya produksi ini dibuat dan diracik dengan menggunakan bahan-bahan alami dan herbal. Karena nantinya daun kelor ini untuk dijadikan obat,” kata Pujo.

Saat ini pengembangan usaha Lamban Kelor Bulok lebih fokus untuk produksi obat-obatan seperti kapsul dan teh sebagai daya tahan tubuh manusia.

Ia menjelaskan, produk yang dibuat tersebut, diyakini bisa menjaga daya tahan tubuh dan menangani stunting hingga kanker.

Daun kelor punya zat yang bisa mengatasi stunting. 

Produk teh dan kapsul daun kelor sudah diperjualbelikan di beberapa platform media online, seperti, Shopee, TikTok maupun Instagram. Pelanggan dapat melakukan pemesanan melalui beberapa media tersebut. 

“Bisa diakses di sana, meski kami memang sekarang belum maksimal,” kata dia. 

Pujo mengatakan, dirinya juga bekerjasama dengan BRI untuk sebagai media pendukung, BRI memberikan dukungan seperti pinjaman KUR.

Pujo mengakui, BRI banyak membantu usahanya untuk promosi, pembinaan pelatihan, hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Pinjaman KUR tersebut dialokasikan untuk tambahan modal dan operasional usaha, mengingat usahanya punya banyak uji coba yang membutuhkan dana tidak sedikit.
Baca juga: Dodol Garut daun kelor, makanan kekinian anti-stunting
Baca juga: Ini manfaat daun kelor untuk kesehatan


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024