Bandarlampung (ANTARA) - Renewable Energy Certificate (REC) yang dipasarkan oleh PLN kian diminati oleh berbagai kalangan di Provinsi Lampung, terbukti hingga bulan Juni lalu, penjualan REC mencapai 4.268 lembar atau setara dengan 4.268 megawatt (MW).
Seluruh sektor usaha mulai dari perseorangan, eksportir, Instansi pendidikan, perusahaan yang bergerak di sektor Industri, sampai dengan penggiat bisnis properti dan perumahan sudah sadar akan pentingnya aliran listrik dari energi hijau.
Seperti CV Kreasi Abadi, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industri furniture di Lampung ini, sangat berkomitmen dalam penggunaan energi hijau terbukti dengan pembelian sebanyak 570 unit REC yang setara dengan 570 MWH energi hijau yang bersumber dari pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
“Kami berterima kasih kepada PLN Tanjungkarang yang telah mensosialisasikan REC kepada kami, pembelian 570 unit REC PLN ini adalah wujud nyata CV Kreasi Abadi dalam mendukung perkembangan EBT,” ujar Ajeng, Kepala HRD saat ditemui beberapa waktu lalu.
PT United Tractor Lampung, perusahaan yang bergerak mesin konstruksi dan industri konstruksi ini, juga tercatat telah mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon melalui pembelian REC di PLN.
“Kami United Tractor yang bergerak dalam usaha alat berat terbesar di Indonesia berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan (EBT), bekerja sama degan PLN melalui pembelian REC. Harapan kami tentunya ke depan EBT dapat menjadi sebagai sumber energi utama di Indonesia,” kata Fajri, Head of Administration Department.
Para pengusaha di sektor kontraktor perumahan PT Almas Berkah Mandiri (pengembang Griya Araz dan Araz Residen), PT Karisma Langit Nusantara (pengembang perumahan Green Nusantara Residen 3), dan Negeri Cinta Property Developer juga turut mendorong penggunaan energi hijau melalui REC PLN.
PLN UID Lampung menyambut baik langkah para pengusaha diseluruh lini dan sektor sebagai bagian dari upaya kolektif untuk mencapai target energi baru dan terbarukan nasional, juga kolaborasi yang dilakukan ini merupakan wujud nyata PLN dan para pengusaha untuk mendukung transisi energi di tanah air.
“Renewable Energy Certificate (REC) ini adalah green inovation PLN yang mudah didapatkan oleh siapa saja, khususnya bagi perusahaan yang produknya di pasar internasional/ekspor, seperti kita ketahui bahwa sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia mulai mewajibkan persyaratan pemenuhan standar industri hijau terhadap produk-produk impor yang masuk wilayahnya” ujar Sugeng Widodo, General Manager PLN UID Lampung.
Ia mengimbau pelaku usaha, investor, ataupun pihak lainnya untuk ikut memanfaatkan fasilitas layanan REC PLN, sehingga bisa berkontribusi untuk mewujudkan penurunan emisi karbon demi mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
Baca juga: Layani perusahaan data center di Riau, PLN pasok iistrik hijau dengan REC
Baca juga: PLN catat penggunaan sertifikat energi terbarukan meningkat 75 persen
Seluruh sektor usaha mulai dari perseorangan, eksportir, Instansi pendidikan, perusahaan yang bergerak di sektor Industri, sampai dengan penggiat bisnis properti dan perumahan sudah sadar akan pentingnya aliran listrik dari energi hijau.
Seperti CV Kreasi Abadi, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industri furniture di Lampung ini, sangat berkomitmen dalam penggunaan energi hijau terbukti dengan pembelian sebanyak 570 unit REC yang setara dengan 570 MWH energi hijau yang bersumber dari pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
“Kami berterima kasih kepada PLN Tanjungkarang yang telah mensosialisasikan REC kepada kami, pembelian 570 unit REC PLN ini adalah wujud nyata CV Kreasi Abadi dalam mendukung perkembangan EBT,” ujar Ajeng, Kepala HRD saat ditemui beberapa waktu lalu.
PT United Tractor Lampung, perusahaan yang bergerak mesin konstruksi dan industri konstruksi ini, juga tercatat telah mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon melalui pembelian REC di PLN.
“Kami United Tractor yang bergerak dalam usaha alat berat terbesar di Indonesia berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan (EBT), bekerja sama degan PLN melalui pembelian REC. Harapan kami tentunya ke depan EBT dapat menjadi sebagai sumber energi utama di Indonesia,” kata Fajri, Head of Administration Department.
Para pengusaha di sektor kontraktor perumahan PT Almas Berkah Mandiri (pengembang Griya Araz dan Araz Residen), PT Karisma Langit Nusantara (pengembang perumahan Green Nusantara Residen 3), dan Negeri Cinta Property Developer juga turut mendorong penggunaan energi hijau melalui REC PLN.
PLN UID Lampung menyambut baik langkah para pengusaha diseluruh lini dan sektor sebagai bagian dari upaya kolektif untuk mencapai target energi baru dan terbarukan nasional, juga kolaborasi yang dilakukan ini merupakan wujud nyata PLN dan para pengusaha untuk mendukung transisi energi di tanah air.
“Renewable Energy Certificate (REC) ini adalah green inovation PLN yang mudah didapatkan oleh siapa saja, khususnya bagi perusahaan yang produknya di pasar internasional/ekspor, seperti kita ketahui bahwa sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia mulai mewajibkan persyaratan pemenuhan standar industri hijau terhadap produk-produk impor yang masuk wilayahnya” ujar Sugeng Widodo, General Manager PLN UID Lampung.
Ia mengimbau pelaku usaha, investor, ataupun pihak lainnya untuk ikut memanfaatkan fasilitas layanan REC PLN, sehingga bisa berkontribusi untuk mewujudkan penurunan emisi karbon demi mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
Baca juga: Layani perusahaan data center di Riau, PLN pasok iistrik hijau dengan REC
Baca juga: PLN catat penggunaan sertifikat energi terbarukan meningkat 75 persen