Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebutkan bahwa sebanyak 684 personel dilibatkan dalam Operasi Patuh Krakatau 2024 yang akan berlangsung hingga 28 Juli.
"Personel yang dilibatkan terdiri dari 94 personel Satgas Ops Polda dan 590 personel Satgas Ops Polres," kata Kapolda Lampung Helmy Santika, dalam keterangannya di Mapolda Lampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa dalam operasi ini, selain penegakan hukum, juga meliputi sosialisasi, penyuluhan, pemasangan spanduk, serta penyebaran leaflet dan stiker melalui berbagai media untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas.
"Diharapkan dari Operasi Krakatau ini tercipta situasi lalu lintas yang aman dan tertib, serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu lintas, sehingga visi Indonesia Emas dapat terwujud," kata dia.
Kapolda Lampung, juga mengungkapkan bahwa operasi ini bertujuan menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama,” kata Irjen Pol Helmy Santika.
Ia menegaskan bawa Operasi Patuh Krakatau 2024 akan fokus pada pelanggaran seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan.
"Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Melalui Operasi Patuh Krakatau-2024, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kepatuhan dan disiplin masyarakat di jalan raya," kata dia.
Operasi Patuh Krakatau 2024 juga mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis, didukung penegakan hukum secara elektronik (ETLE).
"Hal tersebut untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) usai Hari Bhayangkara 2024," kata dia.
Diketahui data dari Operasi Patuh Krakatau 2022 dan 2023 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada beberapa kategori pelanggaran lalu lintas. Diantaranya pelanggaran dengan ETLE statis menurun dari 280 kasus pada 2022 menjadi 168 kasus pada 2023, namun tilang manual justru meningkat dari 0 menjadi 1.462 kasus. Teguran juga meningkat dari 12.134 kasus pada 2022 menjadi 12.295 kasus pada 2023.
Dalam hal kecelakaan lalu lintas, terdapat penurunan jumlah kejadian dari 50 pada 2022 menjadi 49 pada 2023, dan jumlah luka berat juga menurun dari 33 menjadi 27 jiwa. Namun, jumlah korban meninggal dunia meningkat dari 19 menjadi 20 jiwa, dan kerugian material meningkat dari Rp199.400.000 menjadi Rp232.700.000.
"Personel yang dilibatkan terdiri dari 94 personel Satgas Ops Polda dan 590 personel Satgas Ops Polres," kata Kapolda Lampung Helmy Santika, dalam keterangannya di Mapolda Lampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa dalam operasi ini, selain penegakan hukum, juga meliputi sosialisasi, penyuluhan, pemasangan spanduk, serta penyebaran leaflet dan stiker melalui berbagai media untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas.
"Diharapkan dari Operasi Krakatau ini tercipta situasi lalu lintas yang aman dan tertib, serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan lalu lintas, sehingga visi Indonesia Emas dapat terwujud," kata dia.
Kapolda Lampung, juga mengungkapkan bahwa operasi ini bertujuan menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama,” kata Irjen Pol Helmy Santika.
Ia menegaskan bawa Operasi Patuh Krakatau 2024 akan fokus pada pelanggaran seperti penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan.
"Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Melalui Operasi Patuh Krakatau-2024, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kepatuhan dan disiplin masyarakat di jalan raya," kata dia.
Operasi Patuh Krakatau 2024 juga mengedepankan kegiatan edukatif, persuasif, dan humanis, didukung penegakan hukum secara elektronik (ETLE).
"Hal tersebut untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) usai Hari Bhayangkara 2024," kata dia.
Diketahui data dari Operasi Patuh Krakatau 2022 dan 2023 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada beberapa kategori pelanggaran lalu lintas. Diantaranya pelanggaran dengan ETLE statis menurun dari 280 kasus pada 2022 menjadi 168 kasus pada 2023, namun tilang manual justru meningkat dari 0 menjadi 1.462 kasus. Teguran juga meningkat dari 12.134 kasus pada 2022 menjadi 12.295 kasus pada 2023.
Dalam hal kecelakaan lalu lintas, terdapat penurunan jumlah kejadian dari 50 pada 2022 menjadi 49 pada 2023, dan jumlah luka berat juga menurun dari 33 menjadi 27 jiwa. Namun, jumlah korban meninggal dunia meningkat dari 19 menjadi 20 jiwa, dan kerugian material meningkat dari Rp199.400.000 menjadi Rp232.700.000.