Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri berbincang hangat dan akrab dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb di Jakarta, Kamis.
Kedua tokoh selama hampir satu setengah jam berbincang berbagai hal, termasuk bagaimana menciptakan dan menjaga perdamaian dan persaudaraan umat manusia se-dunia.
Dalam pertemuan ini, Megawati didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Quraish Shibab, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Badjang.
Sementara Imam Besar Al Azhar bersama Sekjen Zayed Mohamed Abdelsalam.
Saat perbincangan, Megawati mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity, yang ditindaklanjuti dengan inisiatif pendirian Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF).
"Langkah ini telah memperkuat upaya untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan secara global," kata Megawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Megawati menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada Imam Besar Al Azhar yang telah berkenan memberikan kepercayaan kepada Megawati sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024.
Megawati juga secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan pada 18 Desember 2023.
Imam Besar Al Azhar menyambut berbagai pandangan Megawati dan merasa senang bisa berdialog panjang.
Megawati mengatakan dialog dengan Imam Besar ini sangat bermanfaat bagi dirinya.
Apalagi bisa secara panjang lebar menyampaikan pemikirannya dan mendapat sambutan positif dari Imam Besar.
"Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan muruah kemanusiaan dari sisi kehidupan," ujar Megawati.
"Kami sangat setuju dengan ide dan pemikiran Ibu Mega. Itu juga sangat kami rasakan. Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega," balas Imam Besar Al Azhar.
Kemudian Megawati membalas, "Oh tidak. Kami yang butuh nasihat dari Imam Besar," balas Megawati sambil tersenyum.
"Ibu ada di level decision maker (pengambil keputusan). Ibu yang lebih tahu karakter para pengambil keputusan. Kami hanya tahu teori belum tahap praktik," balas Imam Besar kembali.
"Ibu Megawati senang pertemuan ini. Saya lebih senang lagi. Saya akan disampaikan ke Presiden Mesir hasil pertemuan ini," ujar El-Tayeb.
Dengan kelembutan dan pengaruhnya, Imam Besar Al Azhar mengatakan banyak hal yang bisa dipetik dari dialog dengan Megawati.
Usai pertukaran cendera mata, Megawati meminta izin kepada El Tayeb apakah diizinkan untuk saling menjabat tangan dan berpose bersama.
Dengan senyum, Imam Besar Al Azar mengangguk dan menjabat erat tangan Megawati. Jabat erat tangan antarkedua tokoh menutup pertemuan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati berdialog hangat dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb
Kedua tokoh selama hampir satu setengah jam berbincang berbagai hal, termasuk bagaimana menciptakan dan menjaga perdamaian dan persaudaraan umat manusia se-dunia.
Dalam pertemuan ini, Megawati didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Quraish Shibab, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Badjang.
Sementara Imam Besar Al Azhar bersama Sekjen Zayed Mohamed Abdelsalam.
Saat perbincangan, Megawati mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity, yang ditindaklanjuti dengan inisiatif pendirian Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF).
"Langkah ini telah memperkuat upaya untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan secara global," kata Megawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Megawati menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada Imam Besar Al Azhar yang telah berkenan memberikan kepercayaan kepada Megawati sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024.
Megawati juga secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan pada 18 Desember 2023.
Imam Besar Al Azhar menyambut berbagai pandangan Megawati dan merasa senang bisa berdialog panjang.
Megawati mengatakan dialog dengan Imam Besar ini sangat bermanfaat bagi dirinya.
Apalagi bisa secara panjang lebar menyampaikan pemikirannya dan mendapat sambutan positif dari Imam Besar.
"Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan muruah kemanusiaan dari sisi kehidupan," ujar Megawati.
"Kami sangat setuju dengan ide dan pemikiran Ibu Mega. Itu juga sangat kami rasakan. Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega," balas Imam Besar Al Azhar.
Kemudian Megawati membalas, "Oh tidak. Kami yang butuh nasihat dari Imam Besar," balas Megawati sambil tersenyum.
"Ibu ada di level decision maker (pengambil keputusan). Ibu yang lebih tahu karakter para pengambil keputusan. Kami hanya tahu teori belum tahap praktik," balas Imam Besar kembali.
"Ibu Megawati senang pertemuan ini. Saya lebih senang lagi. Saya akan disampaikan ke Presiden Mesir hasil pertemuan ini," ujar El-Tayeb.
Dengan kelembutan dan pengaruhnya, Imam Besar Al Azhar mengatakan banyak hal yang bisa dipetik dari dialog dengan Megawati.
Usai pertukaran cendera mata, Megawati meminta izin kepada El Tayeb apakah diizinkan untuk saling menjabat tangan dan berpose bersama.
Dengan senyum, Imam Besar Al Azar mengangguk dan menjabat erat tangan Megawati. Jabat erat tangan antarkedua tokoh menutup pertemuan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati berdialog hangat dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb