Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Maruli Simanjuntak, meminta kepada jajarannya dapat mengantisipasi dampak kekeringan akibat fenomena el-nino.
"Di Pangdam-Pangdam sebenarnya kami sudah buat alat bor. Dan ini saya minta diperbanyak sambil berjalan serta dipercepat pembuatannya karena prediksinya el-nino, kondisinya kemarau cukup parah," kata KSAD Maruli Simanjuntak, di Makorem 043 Garuda Hitam, Bandarlampung, Rabu.
Sehingga, lanjut dia, antisipasi dari dampak el-nino tersebut harus disiapkan dari sekarang, sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya dari alat yang dibikin oleh anggota TNI AD.
"Alat-alat yang dibuat ini memang tujuannya untuk membantu masyarakat dan mengurus daerah-daerah yang mengalami kekeringan," kata dia.
Menurutnya, pembuatan alat bor ini termasuk ke dalam Program Ketahanan Pangan yang sedang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.
"Untuk wilayah-wilayah yang dijadikan Program Ketahanan Pangan banyak. Tapi kalau pusatnya akan dilakukan di Merauke, karena di sana ada lahan yang luas untuk Program Ketahanan Pangan," kata dia.
Kemudian, lanjut KSAD, untuk di Lampung juga sudah ada program-program optimalisasi lahan, sistem pengairan, pompanisasi, dan pipanisasi yang dilakukan TNI AD untuk terus bekerja membantu pemerintah.
"Kemarin saya baru bertemu Menteri Pertanian RI Arman Sulaiman dan berterima kasih atas dukungan dan peran TNI AD dalam ketahanan pangan. Dan kami juga berterima kasih karena ikut diperankan," kata dia.
"Di Pangdam-Pangdam sebenarnya kami sudah buat alat bor. Dan ini saya minta diperbanyak sambil berjalan serta dipercepat pembuatannya karena prediksinya el-nino, kondisinya kemarau cukup parah," kata KSAD Maruli Simanjuntak, di Makorem 043 Garuda Hitam, Bandarlampung, Rabu.
Sehingga, lanjut dia, antisipasi dari dampak el-nino tersebut harus disiapkan dari sekarang, sehingga masyarakat dapat menerima manfaatnya dari alat yang dibikin oleh anggota TNI AD.
"Alat-alat yang dibuat ini memang tujuannya untuk membantu masyarakat dan mengurus daerah-daerah yang mengalami kekeringan," kata dia.
Menurutnya, pembuatan alat bor ini termasuk ke dalam Program Ketahanan Pangan yang sedang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.
"Untuk wilayah-wilayah yang dijadikan Program Ketahanan Pangan banyak. Tapi kalau pusatnya akan dilakukan di Merauke, karena di sana ada lahan yang luas untuk Program Ketahanan Pangan," kata dia.
Kemudian, lanjut KSAD, untuk di Lampung juga sudah ada program-program optimalisasi lahan, sistem pengairan, pompanisasi, dan pipanisasi yang dilakukan TNI AD untuk terus bekerja membantu pemerintah.
"Kemarin saya baru bertemu Menteri Pertanian RI Arman Sulaiman dan berterima kasih atas dukungan dan peran TNI AD dalam ketahanan pangan. Dan kami juga berterima kasih karena ikut diperankan," kata dia.