Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terus menciptakan inovasi-inovasi baru dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami harap seluruh OPD yang ada di Bandarlampung terus berinovasi untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, dan memangkas jalur birokrasi dengan layanan digital," kata Eva Dwiana, di Badarllampung, Rabu.
Dia mengingatkan kepada para OPD yang mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2023, ke depan mereka harus lebih baik lagi dan yang belum meraih terus berupaya memperbaiki kualitasnya.
"Tahun lalu Pemkot Bandarlampung dapat penghargaan dan masuk 10 besar IGA dari Kemendagri. Pada 2024 ini, harapannya bisa lebih baik lagi," kata dia.
Dia menyebutkan jumlah inovasi yang dikirimkan Pemkot Bandarlampung pada ajang 2023 sebanyak 313 inovasi.
"Dengan jumlah inovasi yang dikirimkan tersebut, artinya kerja keras OPD ini luar biasa, bahkan sampai tingkat kecamatan dan kelurahan. Oleh karena itu, saya harap peringkat 10 besar penghargaan IGA Kemendagri ini dapat dipertahankan pada tahun ini," kata dia.
Menurut dia, untuk mempertahankan daerah dengan predikat sangat inovatif pada IGA 2023, pemkot terus mensosialisasikan, mendukung, dan mengiventarisasi berbagai inovasi yang dikembangkan oleh OPD.
"Saat ini kami sedang sosialisasikan inovasi daerah yang akan dilaksanakan dan dikembangkan oleh seluruh perangkat daerah, yang diselaraskan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian melakukan inventarisasi terhadap berbagai inovasi yang telah dilakukan dan akan diusulkan oleh OPD baik digital maupun nondigital," kata Eva.
Adapun peraih IGA 2023 yang membawa Pemkot Bandarlampung masuk 10 besar kota terinovatif yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan inovasi sistem informasi pelayanan administrasi terpadu (si-pandu) dan sistem informasi jaringan inovasi sekolah (si-lajis) serta Puskesmas Gedong Air dengan inovasi “pilling” (pemeriksaan iva keliling).
Meskipun demikian, Pemkot Bandarlampung juga memberikan penilaian dan penghargaan terhadap inovasi yang diinput oleh OPD pada 2023.
OPD peraih nilai inovasi tertinggi, yakni BPBD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pangan, dan Dinas Perdagangan.
Peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni BPBD (total nilai 871 dengan 8 inovasi), Disdukcapil (total nilai 617 dengan 6 inovasi), dan Dinas Pertanian (total nilai 491 dengan 6 inovasi).
OPD penginput inovasi tercepat yakni Inspektorat, kemudian kecamatan peraih total nilai inovasi tertinggi yaitu Kecamatan Sukarame (total nilai 300 dengan 3 inovasi), Kedaton (total nilai 180 dengan 2 inovasi), dan Tanjungkarang Timur (total nilai 177 dengan 2 inovasi).
Kelurahan peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni Kotabaru (total nilai 204 dengan 2 inovasi), Kebon Jeruk (total nilai 192 dengan 2 inovasi), dan Rajabasa Jaya (total nilai 183 dengan 2 inovasi).
Puskesmas peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni Puskesmas Way Halim (total nilai 601 dengan 6 inovasi), Puskesmas Kupang Kota (total nilai 534 dengan 5 inovasi), Puskesmas Kedaton (total nilai 528 dengan 5 inovasi), dan Puskesmas Sukabumi (total nilai 528 dengan 5 inovasi)
Selanjutnya SLTP negeri peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni SLTP Negeri 26 (total nilai 280 dengan 3 inovasi), SLTP Negeri 34 (total nilai 272 dengan 3 inovasi), dan SLTP Negeri 2 (total nilai 214 dengan 2 inovasi).
"Kami harap seluruh OPD yang ada di Bandarlampung terus berinovasi untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, dan memangkas jalur birokrasi dengan layanan digital," kata Eva Dwiana, di Badarllampung, Rabu.
Dia mengingatkan kepada para OPD yang mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2023, ke depan mereka harus lebih baik lagi dan yang belum meraih terus berupaya memperbaiki kualitasnya.
"Tahun lalu Pemkot Bandarlampung dapat penghargaan dan masuk 10 besar IGA dari Kemendagri. Pada 2024 ini, harapannya bisa lebih baik lagi," kata dia.
Dia menyebutkan jumlah inovasi yang dikirimkan Pemkot Bandarlampung pada ajang 2023 sebanyak 313 inovasi.
"Dengan jumlah inovasi yang dikirimkan tersebut, artinya kerja keras OPD ini luar biasa, bahkan sampai tingkat kecamatan dan kelurahan. Oleh karena itu, saya harap peringkat 10 besar penghargaan IGA Kemendagri ini dapat dipertahankan pada tahun ini," kata dia.
Menurut dia, untuk mempertahankan daerah dengan predikat sangat inovatif pada IGA 2023, pemkot terus mensosialisasikan, mendukung, dan mengiventarisasi berbagai inovasi yang dikembangkan oleh OPD.
"Saat ini kami sedang sosialisasikan inovasi daerah yang akan dilaksanakan dan dikembangkan oleh seluruh perangkat daerah, yang diselaraskan dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian melakukan inventarisasi terhadap berbagai inovasi yang telah dilakukan dan akan diusulkan oleh OPD baik digital maupun nondigital," kata Eva.
Adapun peraih IGA 2023 yang membawa Pemkot Bandarlampung masuk 10 besar kota terinovatif yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan inovasi sistem informasi pelayanan administrasi terpadu (si-pandu) dan sistem informasi jaringan inovasi sekolah (si-lajis) serta Puskesmas Gedong Air dengan inovasi “pilling” (pemeriksaan iva keliling).
Meskipun demikian, Pemkot Bandarlampung juga memberikan penilaian dan penghargaan terhadap inovasi yang diinput oleh OPD pada 2023.
OPD peraih nilai inovasi tertinggi, yakni BPBD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pangan, dan Dinas Perdagangan.
Peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni BPBD (total nilai 871 dengan 8 inovasi), Disdukcapil (total nilai 617 dengan 6 inovasi), dan Dinas Pertanian (total nilai 491 dengan 6 inovasi).
OPD penginput inovasi tercepat yakni Inspektorat, kemudian kecamatan peraih total nilai inovasi tertinggi yaitu Kecamatan Sukarame (total nilai 300 dengan 3 inovasi), Kedaton (total nilai 180 dengan 2 inovasi), dan Tanjungkarang Timur (total nilai 177 dengan 2 inovasi).
Kelurahan peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni Kotabaru (total nilai 204 dengan 2 inovasi), Kebon Jeruk (total nilai 192 dengan 2 inovasi), dan Rajabasa Jaya (total nilai 183 dengan 2 inovasi).
Puskesmas peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni Puskesmas Way Halim (total nilai 601 dengan 6 inovasi), Puskesmas Kupang Kota (total nilai 534 dengan 5 inovasi), Puskesmas Kedaton (total nilai 528 dengan 5 inovasi), dan Puskesmas Sukabumi (total nilai 528 dengan 5 inovasi)
Selanjutnya SLTP negeri peraih total nilai inovasi tertinggi, yakni SLTP Negeri 26 (total nilai 280 dengan 3 inovasi), SLTP Negeri 34 (total nilai 272 dengan 3 inovasi), dan SLTP Negeri 2 (total nilai 214 dengan 2 inovasi).