Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa outstanding piutang pembiayaan untuk kendaraan bermotor baru terus tumbuh sebesar 14,19 persen year-on-year (yoy) atau 3,75 persen year-to-date (ytd) sepanjang triwulan pertama tahun ini.
“Walaupun pada kuartal pertama 2024 terdapat penurunan penjualan kendaraan baru, outstanding piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan bermotor baru terus tumbuh positif,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman di Jakarta, Rabu.
Ia pun mengatakan akan terus memonitor dampak penurunan penjualan kendaraan bermotor tersebut terhadap kinerja industri pembiayaan.
Selain itu, ia pun meminta perusahaan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Terkait pembiayaan kendaraan listrik, Agusman menuturkan bahwa porsi penyaluran pembiayaan untuk sektor tersebut masih sangat kecil, yakni sekitar 0,01 persen dari total piutang pembiayaan.
Ia berharap dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat serta dukungan pemerintah dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik, pembiayaan untuk jenis kendaraan tersebut diperkirakan akan terus meningkat dan dapat mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing.
Sementara itu, terkait sektor buy now pay later (BNPL/paylater), outstanding piutang pembiayaan perusahaan BNPL per Maret 2024 meningkat 23,9 persen yoy menjadi Rp6,13 triliun.
Agusman menyatakan bahwa kinerja positif tersebut juga di dukung oleh rasio Non-Performing Financing (NPF) gross sebesar 3,15 persen dan NPF nett sebesar 0,59 persen.
“Kinerja dan pertumbuhan perusahaan pembiayaan BNPL diproyeksikan akan terus meningkat seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi belanja secara online,” imbuhnya.