Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung menyatakan bahwa sebanyak 444 orang relawan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) siap membantu penanganan bencana di daerah itu.
"Selain mempersiapkan buffer stock, bantuan sembako, kami juga berupaya membantu BPBD dalam rangka penanganan bencana alam dengan menyiapkan relawan tagana," ujar Kepala Dinsos Provinsi Lampung Aswarodi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa sebanyak 444 orang relawan tagana yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung itu siap untuk membantu dalam menangani bencana yang terjadi di wilayah tersebut.
"Jumlah anggota relawan Tagana di Provinsi Lampung ini total ada 444 orang, mereka siap membantu kalau ada bencana alam. Dan di sini pun disiapkan posko siaga bencana alam," ucap dia.
Dia menjelaskan posko siaga bencana alam tersebut akan siaga selama 24 jam untuk mengawasi 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung bila terjadi kejadian bencana alam untuk nantinya segera dikoordinasikan dengan tim tagana kabupaten serta relawan lain dalam membantu BPBD dan Basarnas.
"Dengan adanya pengawasan selama 24 jam ini kalau ada bencana bisa segera berkoordinasi dengan relawan di daerah untuk menyiapkan kebutuhan dalam membantu BPBD dan Basarnas," kata Aswarodi.
Dia melanjutkan bila ada kejadian bencana alam dan membutuhkan sarana penyelamatan maka dinsos melalui tagana pun telah menyediakan perahu karet, kendaraan rescue, dan kapal fiber.
"Selain itu dalam upaya meminimalkan dampak bencana alam kami pun mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan melakukan gotong royong supaya tidak banjir, dan tidak membuang sampah di sungai," tambahnya.
Koordinator Tagana Provinsi Lampung, Imam Setiawan, mengatakan pihaknya merupakan relawan yang sudah terlatih dan bernaung di bawah dinsos yang jumlahnya saat ini 444 orang di 15 kabupaten serta kota.
Ia menjelaskan tugas dari relawan tagana adalah membuat atau membentuk shelter atau tempat berlindung bagi pengungsi ketika ada bencana. Kemudian melakukan penyaluran logistik, membuka dapur umum, serta memberi layanan psikososial bagi masyarakat terdampak bencana.
"Relawan Tagana ini tersebar, ada yang masuk bersama Basarnas di potensi SAR, dan ada yang bersama BPBD juga. Intinya kami siap bila ada bencana alam dan membutuhkan bantuan dengan segera," kata dia.