Bandarlampung (ANTARA) - Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Lampung menetapkan Della Agustin sebagai atlet PON terpilih, berdasarkan hasil seleksi dan kualifikasi bersama tujuh atlet putri lainnya dari perwakilan FPTI kabupaten dan kota.

Seleksi yang diikuti oleh tujuh orang atlet putri tersebut menempatkan poin tertinggi untuk Della Agustin dengan total akumulasi perolehan 7 poin dari kualifikasi boulder, lead dan speed classic.

"Ya, informasi hasil seleksi dari Bidang Kompetisi dan Sekretaris, Della Agustin menempati poin tertinggi," ujar Ketua Umum FPTI Lampung Rudi Antoni, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Rabu.

Meski demikian, lanjut dia, FPTI Lampung masih belum pasti akan memberangkatkan atlet terpilih, mengingat keputusan pemberangkatan berada di KONI Lampung. Hal ini terjadi karena sempat ada keterlambatan pemberitahuan kuota atlet untuk Lampung dari Pengurus Pusat FPTI.

"Seleksi ini merupakan tahapan yang wajib dilakukan FPTI Lampung, soal lain mengenai pemberangkatan atlet masih dalam tahapan konfirmasi dan penyampaian pada KONI Lampung, kami maksimalkan, berdoa saja," harapnya.

Berdasarkan hasil seleksi tujuh atlet yang mengikuti seleksi, terdapat tiga nama yang masuk tahap final yakni, Della Agustin, Andini Maharani Siregar dan Dina Agustin.

Kemudian saat akumulasi perolehan nilai, Della Agustin asal Pengda FPTI Lampung Selatan mendapat nilai poin medali boulder 3 poin, lead 2 poin ditambah 2 poin speed classic sehingga total memperoleh 7 poin.

Sementara Andini Maharani Siregar asal Pengda FPTI Bandarlampung mendapatkan 3 poin untuk boulder, 2 poin untuk lead dan 1 poin untuk speed classic sehingga berjumlah 6 poin sebagai peringkat 2.

Kemudian disusul oleh nomor 3 yakni, Dina Agustin asal Pengda FPTI Lampung Selatan mendapatkan 1 poin boulder, 3 poin lead dan 1 poin speed classic sehingga berjumlah 5 poin medali.

Sebelumnya, berdasarkan keputusan Pengurus Pusat FPTI, Lampung mendapatkan kuota 1 atlet putri untuk berlaga di PON. Namun, hal itu disampaikan pengurus pusat hanya sehari menjelang seleksi atau tepatnya sekitar 7 Maret 2024.

Kondisi ini dinilai sangat terlambat, karena KONI Lampung sudah melakukan penetapan atlit dari berbagai cabang olahraga. Adapun alasan KONI Pusat terkait keterlambatan penyampaian kuota tersebut adalah terlambatnya pengembalian kuota atlet dari provinsi lain.

Baca juga: Hadapi PON, cabang olahraga berkuda Lampung latihan "endurance" jarak 60 km

Baca juga: KONI Lampung targetkan satu medali emas cabang olahraga Sambo di PON

Baca juga: Gubernur Lampung sebut atlet peraih medali PON XXI dapat bonus

Pewarta : Agus Wira Sukarta
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2024