Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka peluang investasi pengolahan produk turunan singkong dan tebu oleh investor asal Tiongkok di daerah itu.
"Pengusaha dari Tiongkok datang ke sini berusaha untuk melakukan jalinan kerja sama pengolahan produk turunan tapioka dan tebu yakni glukosa dan molase," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan para investor dari Tiongkok tersebut ingin berinvestasi mendirikan pabrik turunan singkong dan tebu, berupa glukosa dan molase di wilayah Kabupaten Lampung Tengah dengan nilai investasi mencapai 100 juta dolar Amerika Serikat.
"Mengenai investasi ini pemerintah akan memberikan kemudahan untuk berinvestasi selama hal tersebut bisa mendukung kesejahteraan masyarakat Lampung. Harapannya kegiatan investasi ini juga bisa mendukung program hilirisasi komoditas lokal," katanya.
Dia menjelaskan dengan adanya investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti dengan membuka lapangan kerja baru. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara optimal.
"Mari bersama membangun kesejahteraan masyarakat, sebab Lampung ini memiliki potensi yang sangat besar dan beragam, baik potensi sumber daya alam, potensi demografi, sampai dengan potensi pariwisata yang berbasis alam maupun budaya yang bisa dimaksimalkan," tambahnya.
Menurut dia, kedatangan para pengusaha asal Tiongkok ke daerahnya beberapa hari ini bertujuan untuk melihat lokasi di Kabupaten Lampung Tengah dan merencanakan investasi pembangunan pabrik pengolahan produk turunan singkong dan tebu.
Menurut dia, kedatangan para pengusaha asal Tiongkok ke daerahnya beberapa hari ini bertujuan untuk melihat lokasi di Kabupaten Lampung Tengah dan merencanakan investasi pembangunan pabrik pengolahan produk turunan singkong dan tebu.