Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung optimistis laju inflasi selama tahun 2024 ini tetap terkendali pada sasaran 2,5 plus minus satu persen.
"Kenaikan harga beras yang terjadi saat ini masih berjalan sesuai dengan skenario dan risiko yang kami perkirakan," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Junanto Herdiawan melalui keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan sinergi tim percepatan inflasi daerah (TPID) yang terjalin dengan baik telah memperkuat keyakinan bahwa inflasi Lampung di 2024 tetap terjaga.
"Inflasi Lampung di 2024 ini akan tetap terjaga pada kisaran 2,9-3,4 persen, kami optimistis masih tetap terjaga," ucap dia.
Dia melanjutkan Bank Indonesia pun telah mengidentifikasi risiko inflasi 2024 dari sisi global hingga regional untuk mendukung perumusan langkah-langkah pengendalian inflasi melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) Provinsi Lampung 2024.
"Sinergi TPID Provinsi Lampung yang semakin kuat dengan adanya kolaborasi antara organisasi perangkat daerah, instansi vertikal dalam pengendalian inflasi bahan pangan, terutama beras. Telah memastikan bahwa kinerja penyerapan beras domestik melalui optimalisasi produksi hingga panen raya pada Maret-Mei 2024 tetap terjaga," katanya.
Dia menjelaskan organisasi perangkat daerah di Provinsi Lampung bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga akan memperkuat pemerataan distribusi beras di pasar tradisional dan pasar modern.
Kemudian juga akan menindak tegas pelaku penimbunan beras di Provinsi Lampung, guna menjaga ketersediaan beras bagi konsumsi masyarakat di Provinsi Lampung.
"Kemudian untuk menjaga stabilitas ekonomi serta inflasi pemerintah daerah pun telah menjamin ketersediaan beras di tengah masyarakat untuk konsumsi," tambahnya.
Diketahui pasokan beras di Provinsi Lampung pada Januari-April 2024 berjumlah 516.038 ton, serta ada 15.573 ton di Gudang Bulog Lampung dan masih mencukupi konsumsi hingga tiga bulan ke depan.
Ditambah lagi ada 227.540 ton surplus beras yang ada di Provinsi Lampung, yang bisa memenuhi konsumsi masyarakat sekaligus menjaga inflasi daerah tetap terjaga
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi tahunan (yoy) gabungan empat kabupaten/kota di Provinsi Lampung selama Januari 2024 mencapai 3,28 persen.
"Kenaikan harga beras yang terjadi saat ini masih berjalan sesuai dengan skenario dan risiko yang kami perkirakan," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Junanto Herdiawan melalui keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan sinergi tim percepatan inflasi daerah (TPID) yang terjalin dengan baik telah memperkuat keyakinan bahwa inflasi Lampung di 2024 tetap terjaga.
"Inflasi Lampung di 2024 ini akan tetap terjaga pada kisaran 2,9-3,4 persen, kami optimistis masih tetap terjaga," ucap dia.
Dia melanjutkan Bank Indonesia pun telah mengidentifikasi risiko inflasi 2024 dari sisi global hingga regional untuk mendukung perumusan langkah-langkah pengendalian inflasi melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) Provinsi Lampung 2024.
"Sinergi TPID Provinsi Lampung yang semakin kuat dengan adanya kolaborasi antara organisasi perangkat daerah, instansi vertikal dalam pengendalian inflasi bahan pangan, terutama beras. Telah memastikan bahwa kinerja penyerapan beras domestik melalui optimalisasi produksi hingga panen raya pada Maret-Mei 2024 tetap terjaga," katanya.
Dia menjelaskan organisasi perangkat daerah di Provinsi Lampung bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga akan memperkuat pemerataan distribusi beras di pasar tradisional dan pasar modern.
Kemudian juga akan menindak tegas pelaku penimbunan beras di Provinsi Lampung, guna menjaga ketersediaan beras bagi konsumsi masyarakat di Provinsi Lampung.
"Kemudian untuk menjaga stabilitas ekonomi serta inflasi pemerintah daerah pun telah menjamin ketersediaan beras di tengah masyarakat untuk konsumsi," tambahnya.
Diketahui pasokan beras di Provinsi Lampung pada Januari-April 2024 berjumlah 516.038 ton, serta ada 15.573 ton di Gudang Bulog Lampung dan masih mencukupi konsumsi hingga tiga bulan ke depan.
Ditambah lagi ada 227.540 ton surplus beras yang ada di Provinsi Lampung, yang bisa memenuhi konsumsi masyarakat sekaligus menjaga inflasi daerah tetap terjaga
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi tahunan (yoy) gabungan empat kabupaten/kota di Provinsi Lampung selama Januari 2024 mencapai 3,28 persen.