Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menjamin ketersediaan beras bagi konsumsi masyarakat tetap tersedia sehingga tidak perlu khawatir menjelang Ramadhan.
 
"Lampung ini lokomotif pertanian sehingga kami segera berkoordinasi beberapa hari ini dengan beberapa pihak terkait karena ada isu kelangkaan beras," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Jumat.
 
Ia memastikan ketersediaan beras yang ada di daerahnya tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat terutama menjelang Ramadhan.
 
"Stok pangan kita terutama beras aman terjamin. Hari ini kita bersama-sama Bank Indonesia, Bulog, dan instansi terkait tengah membicarakan langkah antisipasi jangan sampai kita kesulitan beras sebagai lumbung pangan," katanya.
 
Dia mengatakan Provinsi Lampung telah melakukan musim tanam padi sejak Oktober 2023 dengan luas sekitar 497 hektare, sehingga dalam beberapa bulan ini akan ada masa panen raya.
 
"Secara teknis Lampung tidak akan kekurangan, tapi mungkin ada hambatan di perdagangannya. Di sini saja kurang lebih ada 457 ribu hektare sawah dan ada juga lahan kering ratusan ribu hektare, irigasi berjalan lancar dan saat El Nino tidak terpengaruh maka ini akan kami jaga," ucap dia.
 
Menurut dia, dengan produksi 3,2 juta ton padi, dimana 1,2 juta ton untuk pemenuhan konsumsi daerah dan 2 juta ton untuk didistribusikan ke luar daerah menjadi bukti bahwa ketersediaan beras di Lampung mencukupi bagi konsumsi masyarakat.
 
"Hari ini kami koordinasi agar konsumsi masyarakat tetap terjaga, karena ketersediaan beras kita cukup, sebentar lagi panen raya, jangan sampai masyarakat dirugikan dan petani dirugikan juga," tambahnya.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan beras, sebab di pasar tradisional stok masih tersedia.

"Beras masih tersedia di pasar-pasar tradisional dengan harga Rp15 ribu per kilogram untuk premium. Jadi jangan khawatir akan ketersediaan beras untuk konsumsi," ujar dia.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024