Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa pada Januari 2024 Lampung mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dari bulan per bulan jika dibandingkan dengan Desember 2023.
"Penyumbang utama deflasi pada Januari 2024 month to month adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil sebesar 0,21 persen," kata Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam keterangannya secara daring di Bandarlampung, Kamis.
Dia menjelaskan lima komoditas dengan andil deflasi terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut, meliputi komoditas cabai merah dengan andil 0,136 persen dan cabai rawit 0,086 persen.
"Lalu ada juga andil deflasi dari komoditas daging ayam ras sebesar 0,026 persen, dan ikan kembung sebesar 0,023 persen," ucap dia.
Sedangkan untuk tingkat inflasi di Januari 2024 dari tahun per tahun tercatat sebesar 3,28 persen. Dimana andil inflasi terbesar ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,39 persen.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi andil tertinggi dalam pembentukan inflasi year on year Provinsi Lampung, dengan inflasi sebesar 7,49 persen dan andil sebesar 2,39 persen," tambahnya.
Menurut dia, lima komoditas dengan andil inflasi terbesar adalah beras sebesar 0,949 persen, bawang putih 0,339 persen, tomat 0,159 persen, cabai merah 0,153 persen, dan sigaret kretek mesin 0,131 persen.
"Lalu untuk inflasi antar wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2024, daerah dengan tingkat inflasi tahun per tahun tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur yakni sebesar 5,39 persen. Dan yang terendah ada di Kota Metro sebesar 1,99 persen," ujar dia lagi.
Kemudian untuk inflasi tahun per tahun, bagi Kota Bandarlampung sebesar 2,35 persen, dan Kabupaten Mesuji sebesar 4,07 persen.
Dalam kesempatan ini, ia juga memaparkan BPS mulai merilis angka inflasi dengan menggunakan tahun dasar baru hasil survei biaya hidup 2022, sehingga terdapat dua penambahan wilayah yang turut menjadi basis penghitungan Indeks Harga Konsumen di Lampung yaitu Kabupaten Lampung Timur dan Mesuji.
"Sebelumnya dengan penggunaan tahun dasar 2018 tingkat perhitungan inflasi Lampung dihitung hanya berdasarkan gabungan dari dua kota yakni Kota Bandarlampung dan Kota Metro. Saat ini bertambah jadi dua yaitu Kabupaten Lampung Timur serta Mesuji," kata Atas.
Baca juga: BPS Lampung sebut nilai tukar petani di Januari 2024 naik 1,90 persen
Baca juga: BPS: Jumlah tamu hotel di Lampung pada November 2023 capai 67.113 orang
Baca juga: Harga gabah kering panen di petani Lampung naik 3,32 persen
"Penyumbang utama deflasi pada Januari 2024 month to month adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil sebesar 0,21 persen," kata Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam keterangannya secara daring di Bandarlampung, Kamis.
Dia menjelaskan lima komoditas dengan andil deflasi terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut, meliputi komoditas cabai merah dengan andil 0,136 persen dan cabai rawit 0,086 persen.
"Lalu ada juga andil deflasi dari komoditas daging ayam ras sebesar 0,026 persen, dan ikan kembung sebesar 0,023 persen," ucap dia.
Sedangkan untuk tingkat inflasi di Januari 2024 dari tahun per tahun tercatat sebesar 3,28 persen. Dimana andil inflasi terbesar ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,39 persen.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi andil tertinggi dalam pembentukan inflasi year on year Provinsi Lampung, dengan inflasi sebesar 7,49 persen dan andil sebesar 2,39 persen," tambahnya.
Menurut dia, lima komoditas dengan andil inflasi terbesar adalah beras sebesar 0,949 persen, bawang putih 0,339 persen, tomat 0,159 persen, cabai merah 0,153 persen, dan sigaret kretek mesin 0,131 persen.
"Lalu untuk inflasi antar wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2024, daerah dengan tingkat inflasi tahun per tahun tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur yakni sebesar 5,39 persen. Dan yang terendah ada di Kota Metro sebesar 1,99 persen," ujar dia lagi.
Kemudian untuk inflasi tahun per tahun, bagi Kota Bandarlampung sebesar 2,35 persen, dan Kabupaten Mesuji sebesar 4,07 persen.
Dalam kesempatan ini, ia juga memaparkan BPS mulai merilis angka inflasi dengan menggunakan tahun dasar baru hasil survei biaya hidup 2022, sehingga terdapat dua penambahan wilayah yang turut menjadi basis penghitungan Indeks Harga Konsumen di Lampung yaitu Kabupaten Lampung Timur dan Mesuji.
"Sebelumnya dengan penggunaan tahun dasar 2018 tingkat perhitungan inflasi Lampung dihitung hanya berdasarkan gabungan dari dua kota yakni Kota Bandarlampung dan Kota Metro. Saat ini bertambah jadi dua yaitu Kabupaten Lampung Timur serta Mesuji," kata Atas.
Baca juga: BPS Lampung sebut nilai tukar petani di Januari 2024 naik 1,90 persen
Baca juga: BPS: Jumlah tamu hotel di Lampung pada November 2023 capai 67.113 orang
Baca juga: Harga gabah kering panen di petani Lampung naik 3,32 persen