Bandarlampung (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Bidang Pengamanan dan Intelijen, Krismono meminta kepada seluruh petugas di Lapas Narkotika Bandarlampung agar terus melakukan inovasi terkait pelatihan kemandirian bagi warga binaan setempat.
"Tentunya petugas di Lapas Narkotika ini harus bisa berinovasi, melakukan kerja sama dengan berbagai stakeholders untuk peningkatan kemampuan warga binaannya. Kemudian terus jalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan juga Universitas atau Perguruan Tinggi," katanya saat mengunjungi Lapas Narkotika di Bandarlampung, Selasa.
Dia melanjutkan salah satu pembinaan yang ada di Lapas Narkotika seperti pembuatan roti oleh warga binaan perlu dikembangkan kembali khususnya untuk warga binaan agar ketika keluar nanti dapat membuka usaha sendiri.
"Pembuatan roti oleh warga binaan ini perlu dikembangkan lagi. Saya berharap bekal yang didapat teman-teman warga binaan ini bisa dilanjutkan ketika bebas nanti, sehingga pembinaan yang dilakukan di Lapas ini memang benar berhasil," kata dia.
Pada kunjungan tersebut, ia juga mengapresiasi Lapas Narkotika Bandarlampung dalam hal pengelolaan makanan bagi warga binaan setempat.
Menurut dia, warga binaan yang dipekerjakan di dapur untuk mengelola makanan telah memiliki sertifikat tata boga sehingga bisa menjadi contoh Lapas lain dalam hal pengelolaan makanan.
"Dapurnya bagus dan bersih, dan untuk warga binaan yang dipekerjakan juga memiliki sertifikat tata boga ini bisa menjadi contoh Lapas lain dalam hal pengelolaan makanan,” katanya.
"Tentunya petugas di Lapas Narkotika ini harus bisa berinovasi, melakukan kerja sama dengan berbagai stakeholders untuk peningkatan kemampuan warga binaannya. Kemudian terus jalin kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan juga Universitas atau Perguruan Tinggi," katanya saat mengunjungi Lapas Narkotika di Bandarlampung, Selasa.
Dia melanjutkan salah satu pembinaan yang ada di Lapas Narkotika seperti pembuatan roti oleh warga binaan perlu dikembangkan kembali khususnya untuk warga binaan agar ketika keluar nanti dapat membuka usaha sendiri.
"Pembuatan roti oleh warga binaan ini perlu dikembangkan lagi. Saya berharap bekal yang didapat teman-teman warga binaan ini bisa dilanjutkan ketika bebas nanti, sehingga pembinaan yang dilakukan di Lapas ini memang benar berhasil," kata dia.
Pada kunjungan tersebut, ia juga mengapresiasi Lapas Narkotika Bandarlampung dalam hal pengelolaan makanan bagi warga binaan setempat.
Menurut dia, warga binaan yang dipekerjakan di dapur untuk mengelola makanan telah memiliki sertifikat tata boga sehingga bisa menjadi contoh Lapas lain dalam hal pengelolaan makanan.
"Dapurnya bagus dan bersih, dan untuk warga binaan yang dipekerjakan juga memiliki sertifikat tata boga ini bisa menjadi contoh Lapas lain dalam hal pengelolaan makanan,” katanya.