Mukomuko (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun 2024 memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp4 miliar dari pemerintah pusat untuk menekan angka stunting di daerah ini.
Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko Panji Surya di Mukomuko, Senin, mengatakan DAK untuk penanganan stunting tahun 2024 naik sedikit dari sebesar Rp3,7 miliar menjadi Rp4 miliar lebih.
"Kalau target pemerintah pusat penurunan angka stunting 14 persen tahun 2024, tapi kami upayakan angka stunting turun menjadi 12 persen dalam tahun ini," ujarnya.
Terkait dengan kegiatan penanganan stunting di dinas ini masih mengandalkan DAK dan biaya operasional keluarga berencana untuk Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
Ia mengatakan program dan kegiatan penanganan stunting masih sama seperti tahun 2023, hanya saja tahun 2024 PLKB semakin rutin ke lapangan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko pada tahun 2023 sebanyak 22,2 persen dari total sampel mereka sekitar 3.000.
Data stunting tahun 2023 dari 17 puskesmas di daerah ini, yakni stunting dari status gizi elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGRM) angka stunting atau kekerdilan di daerah itu tahun 2023 sebesar 5,1 persen dari sebanyak 10.401 anak yang melakukan kunjungan ke posyandu.
Dari data stunting tahun 2023 tersebut, sebanyak 532 anak stunting yang terdiri atas anak sangat pendek 117 anak dan 415 anak pendek, lalu normal 9.849 anak dan anak tinggi 20 anak.
Ia mengatakan instansinya bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko dan TNI dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.
Ia mengatakan program dan kegiatan penanganan stunting masih sama seperti tahun 2023, hanya saja tahun 2024 PLKB semakin rutin ke lapangan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko pada tahun 2023 sebanyak 22,2 persen dari total sampel mereka sekitar 3.000.
Data stunting tahun 2023 dari 17 puskesmas di daerah ini, yakni stunting dari status gizi elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGRM) angka stunting atau kekerdilan di daerah itu tahun 2023 sebesar 5,1 persen dari sebanyak 10.401 anak yang melakukan kunjungan ke posyandu.
Dari data stunting tahun 2023 tersebut, sebanyak 532 anak stunting yang terdiri atas anak sangat pendek 117 anak dan 415 anak pendek, lalu normal 9.849 anak dan anak tinggi 20 anak.
Ia mengatakan instansinya bekerja sama dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko dan TNI dalam menurunkan angka stunting di daerah ini.