Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Aryna Sabalenka mengalahkan Victoria Azarenka, Sabtu, untuk menantang peringkat empat dunia Elena Rybakina di final Brisbane International, menyiapkan laga ulangan pada penentuan gelar Australian Open 2023.
Sabalenka mengalahkan rekannya dari Belarusia 6-2, 6-4 sementara juara Wimbledon 2022 Rybakina mengalahkan petenis remaja Ceko Linda Noskova 6-3, 6-2.
Sabalenka memimpin head to head menang kalah 5-2, termasuk kemenangan tiga set di final Australian Open tahun lalu yang memberinya gelar Grand Slam perdananya.
Pertarungan mereka biasanya berlangsung ketat, dengan lima dari tujuh pertemuan berlangsung dalam tiga set.
"Saya pikir kami berdua melakukan servis dengan sangat baik," kata Sabalenka mengenai Rybakina, seperti disiarkan AFP.
"Kami berdua memainkan tenis yang sangat super agresif. Saya pikir itu sebabnya semua pertandingan berlangsung cukup ketat. Kami berdua saling memberikan tekanan yang besar."
Rybakina, petenis Kazakhstan kelahiran Rusia, menampilkan servis kelas atas melawan Noskova, melepaskan delapan ace, mematahkan servis lawannya sekali pada set pertama dan dua kali pada set kedua.
Dia hanya kalah dalam 12 gim dalam perjalanan ke final dan belum kehilangan servisnya dalam persiapan sempurna untuk Australian Open tahun ini.
"Saya tidak menyangka akan bermain sebaik itu minggu ini," kata unggulan kedua tersebut, dan menambahkan bahwa ia sempat sakit sebelum tiba di Brisbane.
"Ini merupakan awal tahun yang luar biasa bagi saya."
Petenis peringkat dua dunia Sabalenka juga menjalani turnamen yang mengesankan dengan tidak kehilangan satu set pun.
Dia mematahkan servis Azarenka dua kali saat melalui set pertama hanya dalam waktu 35 menit.
Namun, juara Australian Open dua kali Azarenka tampil lebih baik pada set kedua dan menyamai rivalnya yang lebih muda itu. Lututnya tampak terkilir, dia kehilangan kekuatan dalam servisnya, dan Sabalenka mematahkan servisnya untuk merebut pertandingan dalam waktu satu jam 29 menit.
Azarenka kemudian membantah ada masalah dengan lututnya, dan mengatakan dia malah mengalami masalah dengan timnya sepanjang pertandingan.
"Sejak awal pertandingan saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan dengan servis saya. Saya tentu memerlukan sedikit istirahat dan kemudian saya akan bersiap untuk Australian Open," ujar Azarenka.
Di sektor putra, unggulan teratas Holger Rune akan melawan Grigor Dimitrov atau Jordan Thompson setelah petenis Denmark itu mengalahkan petenis Rusia Roman Safiullin di semifinal.
Rune, petenis peringkat delapan dunia, mampu meredam pukulan telak Safiullin yang mencetak 27 winner.
Setelah Rune mematahkan servis gim pembuka Safiullin dan memenangi set pertama, petenis Rusia itu unggul pada set kedua tetapi gagal pada tiebreak.
"Sejauh ini merupakan pekan yang luar biasa," kata Rune.
"Memainkan beberapa pertandingan bagus melawan beberapa pemain hebat. Saya bersemangat untuk besok dan kemudian Melbourne."
Sabalenka mengalahkan rekannya dari Belarusia 6-2, 6-4 sementara juara Wimbledon 2022 Rybakina mengalahkan petenis remaja Ceko Linda Noskova 6-3, 6-2.
Sabalenka memimpin head to head menang kalah 5-2, termasuk kemenangan tiga set di final Australian Open tahun lalu yang memberinya gelar Grand Slam perdananya.
Pertarungan mereka biasanya berlangsung ketat, dengan lima dari tujuh pertemuan berlangsung dalam tiga set.
"Saya pikir kami berdua melakukan servis dengan sangat baik," kata Sabalenka mengenai Rybakina, seperti disiarkan AFP.
"Kami berdua memainkan tenis yang sangat super agresif. Saya pikir itu sebabnya semua pertandingan berlangsung cukup ketat. Kami berdua saling memberikan tekanan yang besar."
Rybakina, petenis Kazakhstan kelahiran Rusia, menampilkan servis kelas atas melawan Noskova, melepaskan delapan ace, mematahkan servis lawannya sekali pada set pertama dan dua kali pada set kedua.
Dia hanya kalah dalam 12 gim dalam perjalanan ke final dan belum kehilangan servisnya dalam persiapan sempurna untuk Australian Open tahun ini.
"Saya tidak menyangka akan bermain sebaik itu minggu ini," kata unggulan kedua tersebut, dan menambahkan bahwa ia sempat sakit sebelum tiba di Brisbane.
"Ini merupakan awal tahun yang luar biasa bagi saya."
Petenis peringkat dua dunia Sabalenka juga menjalani turnamen yang mengesankan dengan tidak kehilangan satu set pun.
Dia mematahkan servis Azarenka dua kali saat melalui set pertama hanya dalam waktu 35 menit.
Namun, juara Australian Open dua kali Azarenka tampil lebih baik pada set kedua dan menyamai rivalnya yang lebih muda itu. Lututnya tampak terkilir, dia kehilangan kekuatan dalam servisnya, dan Sabalenka mematahkan servisnya untuk merebut pertandingan dalam waktu satu jam 29 menit.
Azarenka kemudian membantah ada masalah dengan lututnya, dan mengatakan dia malah mengalami masalah dengan timnya sepanjang pertandingan.
"Sejak awal pertandingan saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan dengan servis saya. Saya tentu memerlukan sedikit istirahat dan kemudian saya akan bersiap untuk Australian Open," ujar Azarenka.
Di sektor putra, unggulan teratas Holger Rune akan melawan Grigor Dimitrov atau Jordan Thompson setelah petenis Denmark itu mengalahkan petenis Rusia Roman Safiullin di semifinal.
Rune, petenis peringkat delapan dunia, mampu meredam pukulan telak Safiullin yang mencetak 27 winner.
Setelah Rune mematahkan servis gim pembuka Safiullin dan memenangi set pertama, petenis Rusia itu unggul pada set kedua tetapi gagal pada tiebreak.
"Sejauh ini merupakan pekan yang luar biasa," kata Rune.
"Memainkan beberapa pertandingan bagus melawan beberapa pemain hebat. Saya bersemangat untuk besok dan kemudian Melbourne."