Jakarta (ANTARA) - Lembaga Utting Research yang berbasis di Australia merilis hasil riset, dimana calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menerima lonjakan dukungan pemilih usai debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Dukungan untuk Baswedan telah meningkat enam poin," kata Direktur Utama Utting Research John Utting dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pascadebat presiden tahap pertama, kata dia, lonjakan dukungan pemilih yang mencolok untuk kandidat presiden Anies Baswedan. Lonjakan dukungan itu merupakan dorongan signifikan yang menempatkan Anies sebagai kontestan kuat dalam kompetisi pemilihan presiden.
Dia menjelaskan kenaikan dukungan itu didapatkan dari survei pascadebat yang dilakukan Utting Research, yang melibatkan 1.200 responden pemilih. Hasil survei menunjukkan Anies mendapatkan 28 persen dukungan pemilih, yang merupakan indikasi dari meningkatnya daya tariknya di kalangan elektoral.
"Peningkatan ini menandai titik balik dalam pemilihan, menetapkan Baswedan sebagai penantang utama dalam kompetisi. Sementara itu,
lawannya, Prabowo Subianto mengalami penurunan signifikan dengan dukungannya turun enam poin menjadi 44 persen. Adapun Ganjar Prabowo berada di angka 21 persen," jelasnya.
Selain itu, temuan lain dalam survei itu dampak debat terlihat dari pergeseran sentimen pemilih. Sebanyak 41 persen pemilih menilai Anies Baswedan sebagai kandidat yang paling mengesankan, melampaui Prabowo dengan 36 persen dan Ganjar dengan 20 persen.
"Perubahan dukungan pemilih ini, menekankan pentingnya debat presiden dalam membentuk opini publik," ujarnya.
Kata dia, jika tren ini terus berlanjut, dan Anies mempertahankan momentumnya dalam debat-debat selanjutnya, dapat dibayangkan bahwa Anies bisa berada di posisi yang setara dengan Prabowo Subianto pada hari pemilihan.
"Dukungan untuk Baswedan telah meningkat enam poin," kata Direktur Utama Utting Research John Utting dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pascadebat presiden tahap pertama, kata dia, lonjakan dukungan pemilih yang mencolok untuk kandidat presiden Anies Baswedan. Lonjakan dukungan itu merupakan dorongan signifikan yang menempatkan Anies sebagai kontestan kuat dalam kompetisi pemilihan presiden.
Dia menjelaskan kenaikan dukungan itu didapatkan dari survei pascadebat yang dilakukan Utting Research, yang melibatkan 1.200 responden pemilih. Hasil survei menunjukkan Anies mendapatkan 28 persen dukungan pemilih, yang merupakan indikasi dari meningkatnya daya tariknya di kalangan elektoral.
"Peningkatan ini menandai titik balik dalam pemilihan, menetapkan Baswedan sebagai penantang utama dalam kompetisi. Sementara itu,
lawannya, Prabowo Subianto mengalami penurunan signifikan dengan dukungannya turun enam poin menjadi 44 persen. Adapun Ganjar Prabowo berada di angka 21 persen," jelasnya.
Selain itu, temuan lain dalam survei itu dampak debat terlihat dari pergeseran sentimen pemilih. Sebanyak 41 persen pemilih menilai Anies Baswedan sebagai kandidat yang paling mengesankan, melampaui Prabowo dengan 36 persen dan Ganjar dengan 20 persen.
"Perubahan dukungan pemilih ini, menekankan pentingnya debat presiden dalam membentuk opini publik," ujarnya.
Kata dia, jika tren ini terus berlanjut, dan Anies mempertahankan momentumnya dalam debat-debat selanjutnya, dapat dibayangkan bahwa Anies bisa berada di posisi yang setara dengan Prabowo Subianto pada hari pemilihan.