Surabaya (ANTARA) - Penjaga gawang tim nasional Indonesia U-17 Ikram Al Giffari menjadi pemain terbaik dalam pertandingan Piala Dunia U-17 melawan Ekuador yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (10/11).
“Alhamdulillah, sangat bersyukur ini berkat kerja sama tim. Teman-teman main bagus, kerja keras tanpa lelah walaupun jatuh bangkit lagi tim ini. Kami akan berjuang lebih baik lagi dan berjuang meraih kemenangan,” kata Ikram, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Ikram menjelaskan, meski pada pertengahan babak kedua sempat mengeluh sakit pada bagian lututnya, namun tetap berusaha menguatkan diri untuk terus berjuang hingga akhir laga.
Selain itu, lanjutnya, gempuran serangan Ekuador membuat penjaga gawang asal Sumatera Barat tersebut semakin menunjukkan kualitasnya.
Tercatat, dirinya melakukan empat penyelamatan sepanjang laga sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
“Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan,” ucapnya.
Terpilihnya Ikram Al Giffari sebagai penjaga gawang utama timnas Indonesia U-17 pada laga melawan Ekuador menarik perhatian publik karena sebelumnya ia bukan menjadi opsi utama.
Bima Sakti saat itu, lebih percaya pada sosok Andrika Fathir yang menjadi salah satu pahlawan timnas Indonesia U-16 saat menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Namun, di sepanjang pemusatan latihan di Jerman, Ikram Al Giffari sepertinya dinilai memiliki perkembangan yang lebih baik ketimbang Andrika.
Pada laga perdana tersebut, gol Indonesia dicetak oleh Arkhan Kaka pada menit ke-22. Sementara gol Ekuador dicetak oleh Allen Obando pada menit ke-28.
Dari hasil pertandingan tersebut, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan satu poin. Sementara, Ekuador menempati posisi kedua dengan poin sama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kiper Indonesia Ikram jadi pemain terbaik lawan Ekuador
“Alhamdulillah, sangat bersyukur ini berkat kerja sama tim. Teman-teman main bagus, kerja keras tanpa lelah walaupun jatuh bangkit lagi tim ini. Kami akan berjuang lebih baik lagi dan berjuang meraih kemenangan,” kata Ikram, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Ikram menjelaskan, meski pada pertengahan babak kedua sempat mengeluh sakit pada bagian lututnya, namun tetap berusaha menguatkan diri untuk terus berjuang hingga akhir laga.
Selain itu, lanjutnya, gempuran serangan Ekuador membuat penjaga gawang asal Sumatera Barat tersebut semakin menunjukkan kualitasnya.
Tercatat, dirinya melakukan empat penyelamatan sepanjang laga sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
“Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan,” ucapnya.
Terpilihnya Ikram Al Giffari sebagai penjaga gawang utama timnas Indonesia U-17 pada laga melawan Ekuador menarik perhatian publik karena sebelumnya ia bukan menjadi opsi utama.
Bima Sakti saat itu, lebih percaya pada sosok Andrika Fathir yang menjadi salah satu pahlawan timnas Indonesia U-16 saat menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Namun, di sepanjang pemusatan latihan di Jerman, Ikram Al Giffari sepertinya dinilai memiliki perkembangan yang lebih baik ketimbang Andrika.
Pada laga perdana tersebut, gol Indonesia dicetak oleh Arkhan Kaka pada menit ke-22. Sementara gol Ekuador dicetak oleh Allen Obando pada menit ke-28.
Dari hasil pertandingan tersebut, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan satu poin. Sementara, Ekuador menempati posisi kedua dengan poin sama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kiper Indonesia Ikram jadi pemain terbaik lawan Ekuador