Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung menyiagakan 88 personel guna mengantisipasi bencana di daerah itu pada peralihan cuaca dari kemarau ke penghujan.
"Berdasarkan perintah Wali Kota Bandarlampung, 88 personel ini disiagakan 24 jam, guna mengantisipasi bencana pada peralihan musim," kata Kepala BPBD Bandarlampung Ahmad Husna, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, pada peralihan musim ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat yakni angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang yang disertai hujan dengan intensitas tinggi.
"Bahkan kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk menghimbau masyarakat agar waspada dengan cuaca pada peralihan musim," kata dia.
Husna juga mengatakan bahwa selain personel yang dipersiapkan, BPBD Bandarlampung pun menyiagakan berbagai peralatan guna mendukung kinerja petugas di lapangan.
"Kami ada 14 senso untuk antisipasi pohon tumbang dengan berbagai tumbang, ada juga Alkon 13 unit untuk menyedot air saat daerah terkena banjjr," kata dia.
Selanjutnya, BPBD juga memiliki pelampung, perahu karet dan perahu plastik untuk mengevakuasi warga apabila mereka terjebak ataupun terisolasi saat ada bencana banjir.
"Selain itu kami juga ada tujuh kendaraan operasional, baik truk, mobil suplay air, mobil resque, yang semuanya bisa digunakan untuk evakuasi bila ada bencana," kata dia.
"Berdasarkan perintah Wali Kota Bandarlampung, 88 personel ini disiagakan 24 jam, guna mengantisipasi bencana pada peralihan musim," kata Kepala BPBD Bandarlampung Ahmad Husna, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, pada peralihan musim ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat yakni angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang yang disertai hujan dengan intensitas tinggi.
"Bahkan kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk menghimbau masyarakat agar waspada dengan cuaca pada peralihan musim," kata dia.
Husna juga mengatakan bahwa selain personel yang dipersiapkan, BPBD Bandarlampung pun menyiagakan berbagai peralatan guna mendukung kinerja petugas di lapangan.
"Kami ada 14 senso untuk antisipasi pohon tumbang dengan berbagai tumbang, ada juga Alkon 13 unit untuk menyedot air saat daerah terkena banjjr," kata dia.
Selanjutnya, BPBD juga memiliki pelampung, perahu karet dan perahu plastik untuk mengevakuasi warga apabila mereka terjebak ataupun terisolasi saat ada bencana banjir.
"Selain itu kami juga ada tujuh kendaraan operasional, baik truk, mobil suplay air, mobil resque, yang semuanya bisa digunakan untuk evakuasi bila ada bencana," kata dia.