Bandarlampung (ANTARA) -
Suasana seru terjadi ketika mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dikenalkan masakan khas Lampung dengan tradisi nyeruit, di Aula Bumi Kedaton Resort, beberapa waktu lalu.
Pengenalan masakan khas Lampung tersebut dipandu oleh Chef Hernadi Priambodo dan Chef Reni. Mahasiswa juga langsung mencicipi beberapa rempah ataupun bumbu yang biasa digunakan untuk mengolah masakan khas Lampung.
Chef Adi mengatakan masyarakat Lampung memiliki tradisi yakni Muput Lesung.
“Muput Lesung merupakan tradisi makan khas Lampung yang dilakukan bersama dengan “Nyeruit”,” ungkapnya.
Masakan khas Lampung, lanjut dia, sebagian besar menggunakan santan.
“Masyarakat Lampung terbagi menjadi dua yakni Saibatin dan Pepadun. Untuk warga pesisir atau Saibatin masakan khasnya yang segar-segar atau fresh seperti ikan laut,” ujarnya.
Untuk masyarakat Pepadun masakan khasnya dengan fermentasi. ”Masakan khas Lampung dengan menggunakan santan terdiri dari Pisro, Ghemas, Kulak Kukut, Belubuk dan Oyah Isem. Banyak terdapat rempah-rempah yang digunakan,” tuturnya.
Menurut dia, untuk masakan khas Lampung memiliki rasa pedas, umumnya masakan Sumatra. “Mahasiswa yang senang dengan masakan pedas menjadi biasa,” imbuhnya.
Sementara, Hilman Hidayat, perwakilan mahasiswa PMM 3 menanggapi bahwa masakan khas Lampung memiliki cita rasa yang enak. “Raos,” ucap dia dengan bahasa Sunda-nya.
Terpisah, PIC PMM 3 IIB Darmajaya, Indera, S. mengatakan kegiatan kebhinekaan dengan menggelar
“Nyeruit” ini juga bagian pengenalan masakan khas Lampung. “Mahasiswa PMM 3 mengetahui tradisi makan di Lampung dengan langsung mempraktikkannya,” ungkapnya.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga mahasiswa PMM 3 mengenal bahan-bahan dasar yang digunakan dalam masakan khas Lampung.
“Mereka mendapat materi dari Chef yang telah memiliki sertifikasi BNSP terkait masakan khas Lampung,” tuturnya.
Indera berharap dari kegiatan Nyeruit ini juga mahasiswa PMM 3 tidak hanya mengenal tetapi akan menjadi terbiasa dengan cita rasa masakan khas Lampung.
“Tidak hanya mengenal masakan khas Lampung tetapi mahasiswa juga akan banyak mengenal budaya Lampung melalui tarian hingga tempat bersejarahnya selama menjalani PMM 3 di IIB Darmajaya melalui Modul Nusantara,” pungkasnya.
Suasana seru terjadi ketika mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya dikenalkan masakan khas Lampung dengan tradisi nyeruit, di Aula Bumi Kedaton Resort, beberapa waktu lalu.
Pengenalan masakan khas Lampung tersebut dipandu oleh Chef Hernadi Priambodo dan Chef Reni. Mahasiswa juga langsung mencicipi beberapa rempah ataupun bumbu yang biasa digunakan untuk mengolah masakan khas Lampung.
Chef Adi mengatakan masyarakat Lampung memiliki tradisi yakni Muput Lesung.
“Muput Lesung merupakan tradisi makan khas Lampung yang dilakukan bersama dengan “Nyeruit”,” ungkapnya.
Masakan khas Lampung, lanjut dia, sebagian besar menggunakan santan.
“Masyarakat Lampung terbagi menjadi dua yakni Saibatin dan Pepadun. Untuk warga pesisir atau Saibatin masakan khasnya yang segar-segar atau fresh seperti ikan laut,” ujarnya.
Untuk masyarakat Pepadun masakan khasnya dengan fermentasi. ”Masakan khas Lampung dengan menggunakan santan terdiri dari Pisro, Ghemas, Kulak Kukut, Belubuk dan Oyah Isem. Banyak terdapat rempah-rempah yang digunakan,” tuturnya.
Menurut dia, untuk masakan khas Lampung memiliki rasa pedas, umumnya masakan Sumatra. “Mahasiswa yang senang dengan masakan pedas menjadi biasa,” imbuhnya.
Sementara, Hilman Hidayat, perwakilan mahasiswa PMM 3 menanggapi bahwa masakan khas Lampung memiliki cita rasa yang enak. “Raos,” ucap dia dengan bahasa Sunda-nya.
Terpisah, PIC PMM 3 IIB Darmajaya, Indera, S. mengatakan kegiatan kebhinekaan dengan menggelar
“Nyeruit” ini juga bagian pengenalan masakan khas Lampung. “Mahasiswa PMM 3 mengetahui tradisi makan di Lampung dengan langsung mempraktikkannya,” ungkapnya.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga mahasiswa PMM 3 mengenal bahan-bahan dasar yang digunakan dalam masakan khas Lampung.
“Mereka mendapat materi dari Chef yang telah memiliki sertifikasi BNSP terkait masakan khas Lampung,” tuturnya.
Indera berharap dari kegiatan Nyeruit ini juga mahasiswa PMM 3 tidak hanya mengenal tetapi akan menjadi terbiasa dengan cita rasa masakan khas Lampung.
“Tidak hanya mengenal masakan khas Lampung tetapi mahasiswa juga akan banyak mengenal budaya Lampung melalui tarian hingga tempat bersejarahnya selama menjalani PMM 3 di IIB Darmajaya melalui Modul Nusantara,” pungkasnya.