Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono mengatakan pihaknya menggelar kegiatan Tourism Investment Forum sebagai upaya mendorong investasi pariwisata di wilayahnya.
"Melalui Forum Investasi Lampung (Foila) dan pemerintah daerah terus berupaya mendorong investor baik domestik ataupun internasional agar mau berinvestasi di Lampung," ujarnya di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan forum investasi itu mengundang perwakilan investor luar negeri dari lima negara dan perwakilan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) di delapan negara.
"Kali ini yang kami tawarkan kepada investor di sektor pariwisata adalah proyek strategis nasional Bakauheni Harbour City dari BUMN. Sebenarnya untuk proyek investasi ini banyak ada yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan kebetulan saat ini yang ditawarkan adalah proyek milik BUMN," ucapnya.
Dia melanjutkan investor kelima negara tersebut yakni dari Malaysia, Tiongkok, Filipina, Turki, dan Selandia Baru.
"Saat pertemuan tersebut terlihat sudah banyak yang tertarik akan tetapi memang belum secara konkret, nanti akan mencoba mendetailkan secara tatap muka langsung di pertemuan selanjutnya," tambahnya.
Ia menjelaskan pihaknya pun segera mendatangkan secara langsung calon investor meninjau lokasi Bakauheni Harbour City.
"Kalau hanya melihat pemaparan tentu kurang, nanti calon investor akan langsung dibawa ke lapangan untuk melihat bagaimana potensi proyek pariwisata terbesar di Sumatera tersebut," ucapnya.
Menurut dia, dengan berbagai potensi pariwisata di daerahnya dan juga adanya proyek strategis nasional (PSN) Bakauheni Harbour City, pihaknya bersama pemerintah daerah optimistis mampu mendatangkan investasi pariwisata untuk pengembangan ekonomi daerah.
"Kami optimistis dapat menarik investor untuk berinvestasi di berbagai proyek terutama di sektor pariwisata, sebab yang kita tahu di Lampung ini banyak sekali potensi pariwisata yang dapat dikembangkan," tambahnya.
Bakauheni Harbour City merupakan destinasi wisata terpadu pertama di Sumatera, dengan luas area 160 hektare dan mentargetkan investasi sebesar Rp316 miliar.
Ditargetkan pula mendatangkan wisatawan sebanyak 500.000 orang per tahun dan proyeksi pendapatan dari tiket Krakatau Park sebanyak Rp75 miliar per tahun, sehingga menjadi salah satu penggerak roda perekonomian dan UMKM daerah.
Sejumlah fasilitas Bakauheni Harbour City, yang diperkirakan menelan investasi senilai Rp4 triliun, antara lain Creative Hub sebagai wadah bagi industri kreatif lokal, Menara Siger yang diproyeksikan sebagai museum, Masjid Raya, dan Krakatau Park sebagai wahana wisata.
"Melalui Forum Investasi Lampung (Foila) dan pemerintah daerah terus berupaya mendorong investor baik domestik ataupun internasional agar mau berinvestasi di Lampung," ujarnya di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan forum investasi itu mengundang perwakilan investor luar negeri dari lima negara dan perwakilan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) di delapan negara.
"Kali ini yang kami tawarkan kepada investor di sektor pariwisata adalah proyek strategis nasional Bakauheni Harbour City dari BUMN. Sebenarnya untuk proyek investasi ini banyak ada yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan kebetulan saat ini yang ditawarkan adalah proyek milik BUMN," ucapnya.
Dia melanjutkan investor kelima negara tersebut yakni dari Malaysia, Tiongkok, Filipina, Turki, dan Selandia Baru.
"Saat pertemuan tersebut terlihat sudah banyak yang tertarik akan tetapi memang belum secara konkret, nanti akan mencoba mendetailkan secara tatap muka langsung di pertemuan selanjutnya," tambahnya.
Ia menjelaskan pihaknya pun segera mendatangkan secara langsung calon investor meninjau lokasi Bakauheni Harbour City.
"Kalau hanya melihat pemaparan tentu kurang, nanti calon investor akan langsung dibawa ke lapangan untuk melihat bagaimana potensi proyek pariwisata terbesar di Sumatera tersebut," ucapnya.
Menurut dia, dengan berbagai potensi pariwisata di daerahnya dan juga adanya proyek strategis nasional (PSN) Bakauheni Harbour City, pihaknya bersama pemerintah daerah optimistis mampu mendatangkan investasi pariwisata untuk pengembangan ekonomi daerah.
"Kami optimistis dapat menarik investor untuk berinvestasi di berbagai proyek terutama di sektor pariwisata, sebab yang kita tahu di Lampung ini banyak sekali potensi pariwisata yang dapat dikembangkan," tambahnya.
Bakauheni Harbour City merupakan destinasi wisata terpadu pertama di Sumatera, dengan luas area 160 hektare dan mentargetkan investasi sebesar Rp316 miliar.
Ditargetkan pula mendatangkan wisatawan sebanyak 500.000 orang per tahun dan proyeksi pendapatan dari tiket Krakatau Park sebanyak Rp75 miliar per tahun, sehingga menjadi salah satu penggerak roda perekonomian dan UMKM daerah.
Sejumlah fasilitas Bakauheni Harbour City, yang diperkirakan menelan investasi senilai Rp4 triliun, antara lain Creative Hub sebagai wadah bagi industri kreatif lokal, Menara Siger yang diproyeksikan sebagai museum, Masjid Raya, dan Krakatau Park sebagai wahana wisata.