Jambi (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Fuel Terminal (FT) Jambi melakukan pengembangan bagi kelompok UMKM atau
ibu-ibu Kelompok Lampu Merah Pertamina Kasang (Lamperkas) di Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, di Jambi, Minggu, mengatakan Pertamina berkomitmen melakukan pembinaan kepada ibu-ibu pelaku usaha dengan membentuk UMKM Lamperkas.
"Program ini meliputi kegiatan pelatihan, pengadaan fasilitas sarana prasarana, dan branding kelompok," katanya.
Sepanjang tahun 2023, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan mengolah makanan untuk meningkatkan skill memasak dengan resep dan rasa yang baik. Kemudian kelompok difasilitasi rumah UMKM sebagai media produksi dan penjualan produk yang terintegrasi. Selain itu, UMKM Lamperkas rutin ikut serta dalam event UMKM yang ada di Jambi.
Sebagai wujud komitmen untuk UMKM pada tahun 2023 Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta untuk mengembangkan UMKM Lamperkas. Program ini untuk mendorong potensi masyarakat di area operasi Fuel Terminal Jambi.
Ia menegaskan peluang ini harus didukung oleh semangat ibu-ibu UMKM untuk berkembang agar program pembinaan ini berkelanjutan, karena jika semangat itu masih terus ada, Pertamina optimis UMKM Lamperkas akan menjadi kelompok UMKM yang berkembang pesat ke depannya di Kota Jambi.
Fuel Terminal Jambi membina UMKM Lamperkas sejak tahun 2022 yang berjumlah 40 orang dan memiliki peluang usaha dalam membuat dan menjual aneka kue. Kelompok UMKM ini mampu menambah pendapatan rumah tangga melalui penjualan aneka kue. Dibuktikan dari jumlah produksi dan pelanggan yang terus meningkat di wilayah Kota Jambi.
Bisnis yang dijalankan skala industri rumahan masing-masing memiliki dapur produksi di rumahnya dengan jenis kue yang berbeda. Bagi rumah produksi yang berkembang, terdapat karyawan 1-2 orang untuk membantu produksi dan pengemasan. Aneka kue yang dijual seperti dodol durian, kue bangkit, semprong, kue goyang, dan masih banyak jenis lainnya berdasarkan kemampuan dan alat yang dimiliki.
ibu-ibu Kelompok Lampu Merah Pertamina Kasang (Lamperkas) di Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan, di Jambi, Minggu, mengatakan Pertamina berkomitmen melakukan pembinaan kepada ibu-ibu pelaku usaha dengan membentuk UMKM Lamperkas.
"Program ini meliputi kegiatan pelatihan, pengadaan fasilitas sarana prasarana, dan branding kelompok," katanya.
Sepanjang tahun 2023, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan mengolah makanan untuk meningkatkan skill memasak dengan resep dan rasa yang baik. Kemudian kelompok difasilitasi rumah UMKM sebagai media produksi dan penjualan produk yang terintegrasi. Selain itu, UMKM Lamperkas rutin ikut serta dalam event UMKM yang ada di Jambi.
Sebagai wujud komitmen untuk UMKM pada tahun 2023 Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta untuk mengembangkan UMKM Lamperkas. Program ini untuk mendorong potensi masyarakat di area operasi Fuel Terminal Jambi.
Ia menegaskan peluang ini harus didukung oleh semangat ibu-ibu UMKM untuk berkembang agar program pembinaan ini berkelanjutan, karena jika semangat itu masih terus ada, Pertamina optimis UMKM Lamperkas akan menjadi kelompok UMKM yang berkembang pesat ke depannya di Kota Jambi.
Fuel Terminal Jambi membina UMKM Lamperkas sejak tahun 2022 yang berjumlah 40 orang dan memiliki peluang usaha dalam membuat dan menjual aneka kue. Kelompok UMKM ini mampu menambah pendapatan rumah tangga melalui penjualan aneka kue. Dibuktikan dari jumlah produksi dan pelanggan yang terus meningkat di wilayah Kota Jambi.
Bisnis yang dijalankan skala industri rumahan masing-masing memiliki dapur produksi di rumahnya dengan jenis kue yang berbeda. Bagi rumah produksi yang berkembang, terdapat karyawan 1-2 orang untuk membantu produksi dan pengemasan. Aneka kue yang dijual seperti dodol durian, kue bangkit, semprong, kue goyang, dan masih banyak jenis lainnya berdasarkan kemampuan dan alat yang dimiliki.