Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan ajang Kirab Pemilu 2024 menjadi sarana sosialisasi pesta demokrasi kepada para pemilih pemula di daerah ini.
"Pada Pemilu 2024 di Provinsi Lampung jumlah pemilih pemula yang sering disebut generasi milenial persentasenya mencapai 49,9 persen dari total penduduk," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa generasi muda adalah pemilih potensial yang diharapkan memiliki peran aktif dalam Pemilu 2024.
"Oleh karena itu melalui pelaksanaan Kirab Pemilu 2024 menjadi ajang sosialisasi kepada pemilih pemula karena melalui pemberian suara menjadi bentuk masyarakat berpartisipasi dalam membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik," katanya.
Dia melanjutkan sosialisasi tersebut berfungsi membantu masyarakat memahami Pemilu 2024 dengan baik, di mana informasi pelaksanaan pemilihan umum pada 14 Februari 2024 dapat diketahui masyarakat sehingga tidak ada yang informasi yang terlewatkan.
"Sosialisasi ditujukan kepada pemilih pemula, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat luas. Kami mencoba mengenalkan partai politik peserta pemilu sehingga bisa memberikan pemahaman mereka terkait hak serta kewajiban sebagai pemilih," ucapnya.
Ia mengatakan Kirab Pemilu 2024 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, salah satunya pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya.
"Besar harapan, nanti dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik, aman, lancar, dan terhindar dari berbagai konflik akibat adanya perbedaan sudut pandang pemilih karena Lampung memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Semuanya bisa hidup berdampingan jadi harus terus dijaga dan masyarakat dapat ikut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya," tambahnya.
"Pada Pemilu 2024 di Provinsi Lampung jumlah pemilih pemula yang sering disebut generasi milenial persentasenya mencapai 49,9 persen dari total penduduk," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa generasi muda adalah pemilih potensial yang diharapkan memiliki peran aktif dalam Pemilu 2024.
"Oleh karena itu melalui pelaksanaan Kirab Pemilu 2024 menjadi ajang sosialisasi kepada pemilih pemula karena melalui pemberian suara menjadi bentuk masyarakat berpartisipasi dalam membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik," katanya.
Dia melanjutkan sosialisasi tersebut berfungsi membantu masyarakat memahami Pemilu 2024 dengan baik, di mana informasi pelaksanaan pemilihan umum pada 14 Februari 2024 dapat diketahui masyarakat sehingga tidak ada yang informasi yang terlewatkan.
"Sosialisasi ditujukan kepada pemilih pemula, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat luas. Kami mencoba mengenalkan partai politik peserta pemilu sehingga bisa memberikan pemahaman mereka terkait hak serta kewajiban sebagai pemilih," ucapnya.
Ia mengatakan Kirab Pemilu 2024 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, salah satunya pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya.
"Besar harapan, nanti dalam pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik, aman, lancar, dan terhindar dari berbagai konflik akibat adanya perbedaan sudut pandang pemilih karena Lampung memiliki beragam suku, agama, dan budaya. Semuanya bisa hidup berdampingan jadi harus terus dijaga dan masyarakat dapat ikut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya," tambahnya.