Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi membenarkan bahwa sejak tadi pagi sampai menjelang siang banyak jamaah haji Indonesia terlantar di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama, cuaca yang sangat ekstrem dan panas. Kemudian yang kedua, keterlambatan evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

"Alhamdulillah sampai pukul 13.30 waktu Arab Saudi, seluruh jamaah yang ada di Muzdalifah sudah di evakuasi ke Mina. Walaupun tadi, sempat ada dua orang jamaah yang pingsan saat lagi menunggu ambulans," ujar Ashabul dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.

"Keterlambatan ini diakibatkan karena terjadinya kemacetan yang sangat luar biasa, sehingga jamaah yang mengangkut dari Muzdalifah ke Mina untuk kembali lagi mengambil jamaah mengalami hambatan kemacetan yang luar biasa," tambahnya.

Lebih lanjut, Ashabul mengungkapkan tidak ada pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah. Sebab, itu hanya untuk tempat perhentian sementara.

"Tetapi kemarin kami dari DPR sudah menyampaikan ke pihak kementerian agama agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya darurat situasi di Muzdalifah. Tetapi ya, mungkin karena faktor mobilitas lalu lintas yang sangat padat, sehingga drop in minuman dan makanan itu agak terlambat," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menjelaskan soal tak adanya pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah, karena hanya melintas satu setengah malam.

"Kami bekali jamaah itu konsumsi ketika masih di Arafah. Jadi membawa bekalnya itu dari Arafah. Sehingga jamaah itu sudah membawa bekal masing-masing dari Arafah menuju ke Muzdalifah. Nah hari ini memang ada keterlambatan angkutan di Muzdalifah yang mestinya pagi-pagi jamaah itu sudah berada di Mina dan langsung diberikan sarapan di Mina," kata Subhan.

Subhan juga tidak menampik mengenai tidak dipersiapkannya konsumsi di Muzdalifah.

"Jadi, kami sudah minta maksimal untuk memberikan konsumsi dan sarapan pagi di Muzdalifah. Tapi karena aktifitas lalu lintas terlampau padat, sehingga terjadi keterlambatan-keterlambatan," pungkasnya.


 

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024