Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru meminta masyarakat Sumatera Selatan menjaga persatuan dengan tetap bersatu di tengah ketatnya kompetisi dan dinamika pesta demokrasi.
"Pilkada serta Pilpres di depan mata. Biarpun berbeda dalam aspirasi tapi kita harus tetap satu sesuai dengan slogan 'Sumsel Bersatu Teguh'," kata Gubernur Herman Deru saat menghadiri halal bihalal keluarga besar Persaudaraan Nusantara Sumsel Bersatu (PNSB) di Griya Agung Palembang, Kamis (18/5).
Gubernur menyampaikan apresiasi munculnya ide brilian guna mempersatukan semua suku, ras dengan berbagai perbedaan merajut kebersamaan pembangunan Sumsel Maju untuk semua.
Gubernur mewanti-wanti dalam mengolah informasi, termasuk bahaya dengan menyebarkan ujar kebencian karena dunia tidak ada "border", tidak ada lagi pagar sehingga perlu kewaspadaan.
Ia menyebutkan sangat dibutuhkan pendidikan agama guna membangun karakter dan kehidupan religi.
"Jangan merusak frame, setuju tidak setuju semua suku sudah menjadi warga Sumsel maka selalu jaga marwah Sumsel zero konflik," kata gubernur.
Lebih lanjut ia menambahkan, ukuran kesejahteraan bukan besar kecilnya pendapatan tapi kemampuan memenuhi. Ada pembangunan terasa tapi tak terlihat seperti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yaitu perubahan mind set perubahan pola pikir dari membeli menjadi penghasil.
"Semua penyampaian harus dan dibutuhkan ada literasi ke masyarakat dan memberikan informasi apa yang telah diperbuat pemerintah, ayo sukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan," katanya.
Pada kesempatan itu, HD menerima keris dari Sultan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang dibuat perajin keris Palembang
Turut hadir Ketua umum PNSB Sumsel, Syahrial Oesman, Anggota DPRD Sumsel Antoni Yuzar, Anggota DPRD Kota Palembang Zainal Abidin dan undangan lainnya.
"Pilkada serta Pilpres di depan mata. Biarpun berbeda dalam aspirasi tapi kita harus tetap satu sesuai dengan slogan 'Sumsel Bersatu Teguh'," kata Gubernur Herman Deru saat menghadiri halal bihalal keluarga besar Persaudaraan Nusantara Sumsel Bersatu (PNSB) di Griya Agung Palembang, Kamis (18/5).
Gubernur menyampaikan apresiasi munculnya ide brilian guna mempersatukan semua suku, ras dengan berbagai perbedaan merajut kebersamaan pembangunan Sumsel Maju untuk semua.
Gubernur mewanti-wanti dalam mengolah informasi, termasuk bahaya dengan menyebarkan ujar kebencian karena dunia tidak ada "border", tidak ada lagi pagar sehingga perlu kewaspadaan.
Ia menyebutkan sangat dibutuhkan pendidikan agama guna membangun karakter dan kehidupan religi.
"Jangan merusak frame, setuju tidak setuju semua suku sudah menjadi warga Sumsel maka selalu jaga marwah Sumsel zero konflik," kata gubernur.
Lebih lanjut ia menambahkan, ukuran kesejahteraan bukan besar kecilnya pendapatan tapi kemampuan memenuhi. Ada pembangunan terasa tapi tak terlihat seperti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yaitu perubahan mind set perubahan pola pikir dari membeli menjadi penghasil.
"Semua penyampaian harus dan dibutuhkan ada literasi ke masyarakat dan memberikan informasi apa yang telah diperbuat pemerintah, ayo sukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan," katanya.
Pada kesempatan itu, HD menerima keris dari Sultan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin yang dibuat perajin keris Palembang
Turut hadir Ketua umum PNSB Sumsel, Syahrial Oesman, Anggota DPRD Sumsel Antoni Yuzar, Anggota DPRD Kota Palembang Zainal Abidin dan undangan lainnya.