Jakarta (ANTARA) - Ahli Gizi & Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si menjelaskan pentingnya bagi masyarakat untuk menjaga konsumsi garam guna menghindari berbagai penyakit mematikan seperti hipertensi.
"Risiko penyakit karena konsumsi garam berlebih sepertinya sudah banyak yang tahu ya. Itu bisa mengakibatkan hipertensi, diabetes, gagal ginjal, stroke dan serangan jantung," kata Nazhif saat dijumpai di Jakarta Utara, Selasa.
"Diabetes itu juga bukan gara-gara konsumsi gula berlebihan, salah satunya juga karena garam berlebih," imbuhnya.
Baca juga: Ini manfaat diet rendah garam
Baca juga: Waspada, kaum muda bisa kena hipertensi
Nazhif juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan tekanan darah mereka. Sebab, banyak sekali yang tak sadar mengidap penyakit tersebut sehingga terlambat untuk diobati.
Tak hanya orang yang sudah berusia lanjut, anak muda diimbau untuk mewaspadai penyakit mematikan ini. Hal tersebut dikarenakan kini banyak sekali jajanan anak-anak yang mengandung garam berlebih sehingga dapat mengakibatkan seseorang mengalami hipertensi.
"Hipertensi itu sebenarnya silent killer. Pernah pegal-pegal di bagian belakang, banyak tanda-tanda sebenarnya. Terkadang kalau kami di rumah sakit, banyak yang nggak tahu kalau mereka hipertensi. Tahu-tahu sudah 180. Dan ini juga kami temui di beberapa anak-anak karena jajanan," ujar Nazhif.
Untuk mencegah hipertensi, berbagai gaya hidup sehat pun mulai harus diterapkan sehari-hari. Misalnya seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol hingga jangan mengonsumsi garam secara berlebihan.
Baca juga: Hindari kafein berlebih cegah tekanan darah tinggi
Baca juga: Ini dia jenis makanan yang harus dikonsumsi untuk kurangi risiko hipertensi
Selain itu, penting pula bagi seseorang untuk mengetahui kadar anjuran asupan gula, garam serta lemak per harinya. Apabila sudah mampu mengonsumsi di bawah angka anjuran, hal tersebut akan semakin baik untuk kesehatan tubuh.
"Kalau hipertensi itu yang bisa diubah adalah dari lifestylenya. Merokok, konsumsi garam berlebih, berat badan berlebih, diet rendah serat, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Nah yang nggak bisa diubah itu umur, jenis kelamin dan genetik," kata Nazhif.
"Gula, garam dan juga lemak ini yang masih sering kelebihan konsumsinya. Batas konsumsi gula per hari itu 10 persen dari total energi 200 kkal atau setara dengan 50 gram. Kalau garam itu anjurannya 2000 mg natrium atau 5 gram per hari, dan lemak itu 20 sampai 25 persen dari total energi 720 kkal atau setara dengan 67 gram per hari," lanjutnya.
"Risiko penyakit karena konsumsi garam berlebih sepertinya sudah banyak yang tahu ya. Itu bisa mengakibatkan hipertensi, diabetes, gagal ginjal, stroke dan serangan jantung," kata Nazhif saat dijumpai di Jakarta Utara, Selasa.
"Diabetes itu juga bukan gara-gara konsumsi gula berlebihan, salah satunya juga karena garam berlebih," imbuhnya.
Baca juga: Ini manfaat diet rendah garam
Baca juga: Waspada, kaum muda bisa kena hipertensi
Nazhif juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan tekanan darah mereka. Sebab, banyak sekali yang tak sadar mengidap penyakit tersebut sehingga terlambat untuk diobati.
Tak hanya orang yang sudah berusia lanjut, anak muda diimbau untuk mewaspadai penyakit mematikan ini. Hal tersebut dikarenakan kini banyak sekali jajanan anak-anak yang mengandung garam berlebih sehingga dapat mengakibatkan seseorang mengalami hipertensi.
"Hipertensi itu sebenarnya silent killer. Pernah pegal-pegal di bagian belakang, banyak tanda-tanda sebenarnya. Terkadang kalau kami di rumah sakit, banyak yang nggak tahu kalau mereka hipertensi. Tahu-tahu sudah 180. Dan ini juga kami temui di beberapa anak-anak karena jajanan," ujar Nazhif.
Untuk mencegah hipertensi, berbagai gaya hidup sehat pun mulai harus diterapkan sehari-hari. Misalnya seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol hingga jangan mengonsumsi garam secara berlebihan.
Baca juga: Hindari kafein berlebih cegah tekanan darah tinggi
Baca juga: Ini dia jenis makanan yang harus dikonsumsi untuk kurangi risiko hipertensi
Selain itu, penting pula bagi seseorang untuk mengetahui kadar anjuran asupan gula, garam serta lemak per harinya. Apabila sudah mampu mengonsumsi di bawah angka anjuran, hal tersebut akan semakin baik untuk kesehatan tubuh.
"Kalau hipertensi itu yang bisa diubah adalah dari lifestylenya. Merokok, konsumsi garam berlebih, berat badan berlebih, diet rendah serat, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Nah yang nggak bisa diubah itu umur, jenis kelamin dan genetik," kata Nazhif.
"Gula, garam dan juga lemak ini yang masih sering kelebihan konsumsinya. Batas konsumsi gula per hari itu 10 persen dari total energi 200 kkal atau setara dengan 50 gram. Kalau garam itu anjurannya 2000 mg natrium atau 5 gram per hari, dan lemak itu 20 sampai 25 persen dari total energi 720 kkal atau setara dengan 67 gram per hari," lanjutnya.