Metro (ANTARA) - Seorang warga Metro Utara, Lampung, meninggal serta empat orang lainnya dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Metro, Rabu, diduga akibat keracunan makanan..
Korban yang meninggal yaitu N (37) warga Metro Utara. Sementara empat lainnya yakni S (49) warga Lampung Tengah, AS (66) warga Metro Utara, J (42) warga Punggur dan AJ (36) warga Metro Utara masih mendapat perawatan.
Salah satu korban, AS (66) warga Metro Utara menjelaskan, pihaknya bersama empat korban lainnya sedang melakukan takziah di rumah kerabat yang berada di Punggur, Lampung Tengah.
Dalam takziah tersebut, ia dan korban lainnya memakan pisang goreng yang memang disuguhkan oleh keluarga kerabatnya tersebut.
"Pisang goreng itu baunya wangi mas, tidak tahu itu pisang apa. Karena memang disuguhkan ya kita makan saja," jelasnya.
Awalnya setelah memakan pisang goreng tersebut, tidak terjadi hal aneh pada tubuhnya. Namun, tak berselang lama ketika hendak pulang dirinya merasa pusing dan mual.
"Pas bangun itu kepala saya pusing dan mual. Yang lain juga sama seperti itu. Lalu kami dibawa ke sini (RSUD A Yani)," ucapnya.
Dokter jaga RSUD A Yani Metro, dr. Christopher PP Pandiangan mengatakan, kelima korban datang ke IGD RSUD A Yani dengan berurutan pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Dari lima korban tersebut, satu diantaranya sudah meninggal dunia yakni korban berinisial N (37) warga Metro Utara. Sementara korban lainya dalam kondisi mengalami penurunan kesadaran dan sesak nafas.
"Berdasarkan penuturan korban, sebelumnya mereka mengonsumsi pisang goreng saat bertakziah pada pukul 19.00 WIB," jelasnya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari keracunan tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari kelima korban.
"Kita belum bisa pastikan ya karena masih menunggu hasil pemeriksaan. Kita sudah ambil sampel mulai dari darah, urine, busa yang keluar dari hidung dan mulut, feses serta makanan yang terakhir dikonsumsi," terang dia.
Dokter Christopher menuturkan, untuk korban yang meninggal, pihak RSUD A Yani akan bekerja sama dengan pihak dokter Forensik untuk melakukan pemeriksaan penyebab kematian itu.
Saat ini, tambah dia, keempat pasien yang selamat sudah mulai membaik namun masih mendapat perawatan intensif di IGD RSUD A Yani.
"Iya kita masih melakukan observasi kepada empat korban. Saat ini kondisinya sudah membaik tapi masih dalam pengawasan," tambahnya.
Korban yang meninggal yaitu N (37) warga Metro Utara. Sementara empat lainnya yakni S (49) warga Lampung Tengah, AS (66) warga Metro Utara, J (42) warga Punggur dan AJ (36) warga Metro Utara masih mendapat perawatan.
Salah satu korban, AS (66) warga Metro Utara menjelaskan, pihaknya bersama empat korban lainnya sedang melakukan takziah di rumah kerabat yang berada di Punggur, Lampung Tengah.
Dalam takziah tersebut, ia dan korban lainnya memakan pisang goreng yang memang disuguhkan oleh keluarga kerabatnya tersebut.
"Pisang goreng itu baunya wangi mas, tidak tahu itu pisang apa. Karena memang disuguhkan ya kita makan saja," jelasnya.
Awalnya setelah memakan pisang goreng tersebut, tidak terjadi hal aneh pada tubuhnya. Namun, tak berselang lama ketika hendak pulang dirinya merasa pusing dan mual.
"Pas bangun itu kepala saya pusing dan mual. Yang lain juga sama seperti itu. Lalu kami dibawa ke sini (RSUD A Yani)," ucapnya.
Dokter jaga RSUD A Yani Metro, dr. Christopher PP Pandiangan mengatakan, kelima korban datang ke IGD RSUD A Yani dengan berurutan pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Dari lima korban tersebut, satu diantaranya sudah meninggal dunia yakni korban berinisial N (37) warga Metro Utara. Sementara korban lainya dalam kondisi mengalami penurunan kesadaran dan sesak nafas.
"Berdasarkan penuturan korban, sebelumnya mereka mengonsumsi pisang goreng saat bertakziah pada pukul 19.00 WIB," jelasnya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari keracunan tersebut karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari kelima korban.
"Kita belum bisa pastikan ya karena masih menunggu hasil pemeriksaan. Kita sudah ambil sampel mulai dari darah, urine, busa yang keluar dari hidung dan mulut, feses serta makanan yang terakhir dikonsumsi," terang dia.
Dokter Christopher menuturkan, untuk korban yang meninggal, pihak RSUD A Yani akan bekerja sama dengan pihak dokter Forensik untuk melakukan pemeriksaan penyebab kematian itu.
Saat ini, tambah dia, keempat pasien yang selamat sudah mulai membaik namun masih mendapat perawatan intensif di IGD RSUD A Yani.
"Iya kita masih melakukan observasi kepada empat korban. Saat ini kondisinya sudah membaik tapi masih dalam pengawasan," tambahnya.