Solo (ANTARA) - Ribuan orang memadati kawasan rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, serta sepanjang rute kirab tasyakuran pernikahan putera bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, menuju Pura Mangkunegaran, Minggu.
Tasyakuran diawali dengan proses "ngunduh mantu" di Pendopo Loji Gandrung yang bisa disaksikan langsung oleh masyarakat dari bagian depan.
Proses "ngunduh mantu" sendiri diawali dengan sungkeman pasangan pengantin Kaesang-Erina kepada orang tua, "nyebar udik-udik", tumplak punjen, serta begalan.
Proses diakhiri dengan kirab pengantin dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.
Sebelas kereta kencana yang masing-masing ditumpangi pasangan Kaesang-Erina, orang tua kedua pengantin, serta kerabatnya.
Laju rombongan kereta kencana mendapat sambutan dari masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi.
Di sela prosesi "ngunduh mantu", Presiden Joko Widodo mengatakan tradisi ini merupakan bagian dari "nguri-uri" atau memelihara budaya Jawa.
Prosesi "ngunduh mantu" ini, lanjut dia, sekaligus bagian dari merawat dan memelihara kebudayaan.
"Budaya adalah warisan para leluhur. Mengenalkan budaya kita adalah kewajiban. Mencintai budaya adalah kewajiban kita bersama," katanya.
***3***
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan orang padati rute kirab Kaesang-Erina
Tasyakuran diawali dengan proses "ngunduh mantu" di Pendopo Loji Gandrung yang bisa disaksikan langsung oleh masyarakat dari bagian depan.
Proses "ngunduh mantu" sendiri diawali dengan sungkeman pasangan pengantin Kaesang-Erina kepada orang tua, "nyebar udik-udik", tumplak punjen, serta begalan.
Proses diakhiri dengan kirab pengantin dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.
Sebelas kereta kencana yang masing-masing ditumpangi pasangan Kaesang-Erina, orang tua kedua pengantin, serta kerabatnya.
Laju rombongan kereta kencana mendapat sambutan dari masyarakat yang sudah menunggu sejak pagi.
Di sela prosesi "ngunduh mantu", Presiden Joko Widodo mengatakan tradisi ini merupakan bagian dari "nguri-uri" atau memelihara budaya Jawa.
Prosesi "ngunduh mantu" ini, lanjut dia, sekaligus bagian dari merawat dan memelihara kebudayaan.
"Budaya adalah warisan para leluhur. Mengenalkan budaya kita adalah kewajiban. Mencintai budaya adalah kewajiban kita bersama," katanya.
***3***
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan orang padati rute kirab Kaesang-Erina