Jakarta (ANTARA) - Jonatan Christie menjadi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia terakhir yang masih bertahan dan melaju hingga babak perempat final French Open 2022, Kamis waktu Paris.
Kepastian itu diperoleh setelah dia memenangi babak 16 besar lewat laga rubber game dengan menundukkan pebulu tangkis Hong Kong Ng Ka Long Angus 21-17, 8-21, 21-13.
"Bersyukur bisa masuk ke babak delapan besar lagi. Saya rasa itu tidak mudah. Ada faktor kelelahan juga, tidak hanya dari segi fisik saja tapi juga di pikiran. Bersyukur hari ini bisa melewati itu semua," kata Jonatan lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Jumat.
Pemain unggulan kedelapan itu menyebutkan, faktor kemenangannya pada babak sepanjang 59 menit hari ini adalah saat memutuskan melepas persaingan pada gim kedua.
Saat menyadari selisih skornya terpaut terlalu jauh dengan Ka Long, Jonatan memilih mengalah dan memfokuskan tenaganya untuk bersiap menghadapi gim penentu daripada harus habis-habisan pada gim kedua dengan hasil yang tak pasti.
"Saya memulai gim kedua dengan lambat. Saat melihat skor sudah ketinggalan jauh, jadi lebih memfokuskan diri untuk bertanding di gim ketiga," ujar Jonatan.
Pada babak delapan besar Jumat, Jonatan akan bertemu Kodai Naraoka dari Jepang yang maju ke perempat final setelah menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, Shesar Hiren Rhustavito, pada babak 16 besar.
Perjuangan Shesar dalam rubber game yang berjalan selama 81 menit tak membuahkan hasil positif. Dia mengaku tak bisa tampil maksimal sehingga kesulitan keluar dari tekanan pada poin kritis, terutama saat match point pada gim ketiga.
"Sayang memang, hasilnya kurang memuaskan. Sebenarnya saya bisa memimpin di gim ketiga, tapi akhirnya kalah. Hal itu akan menjadi evaluasi ke depannya, bagaimana mengatur saat unggul di poin-poin kritis," kata Shesar soal kekurangannya.
Kepastian itu diperoleh setelah dia memenangi babak 16 besar lewat laga rubber game dengan menundukkan pebulu tangkis Hong Kong Ng Ka Long Angus 21-17, 8-21, 21-13.
"Bersyukur bisa masuk ke babak delapan besar lagi. Saya rasa itu tidak mudah. Ada faktor kelelahan juga, tidak hanya dari segi fisik saja tapi juga di pikiran. Bersyukur hari ini bisa melewati itu semua," kata Jonatan lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Jumat.
Pemain unggulan kedelapan itu menyebutkan, faktor kemenangannya pada babak sepanjang 59 menit hari ini adalah saat memutuskan melepas persaingan pada gim kedua.
Saat menyadari selisih skornya terpaut terlalu jauh dengan Ka Long, Jonatan memilih mengalah dan memfokuskan tenaganya untuk bersiap menghadapi gim penentu daripada harus habis-habisan pada gim kedua dengan hasil yang tak pasti.
"Saya memulai gim kedua dengan lambat. Saat melihat skor sudah ketinggalan jauh, jadi lebih memfokuskan diri untuk bertanding di gim ketiga," ujar Jonatan.
Pada babak delapan besar Jumat, Jonatan akan bertemu Kodai Naraoka dari Jepang yang maju ke perempat final setelah menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, Shesar Hiren Rhustavito, pada babak 16 besar.
Perjuangan Shesar dalam rubber game yang berjalan selama 81 menit tak membuahkan hasil positif. Dia mengaku tak bisa tampil maksimal sehingga kesulitan keluar dari tekanan pada poin kritis, terutama saat match point pada gim ketiga.
"Sayang memang, hasilnya kurang memuaskan. Sebenarnya saya bisa memimpin di gim ketiga, tapi akhirnya kalah. Hal itu akan menjadi evaluasi ke depannya, bagaimana mengatur saat unggul di poin-poin kritis," kata Shesar soal kekurangannya.