Jakarta (ANTARA) -
Setelah meluncurkan logo dan Galeri Hunian Jakhabitat serta aplikasi Sirukim untuk pengintegrasian penyediaan perumahan di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa ke depan hunian Jakarta harus vertikal.

Hal tersebut, kata Anies, tergambar dari logo Jakhabitat yang memperlihatkan tiga panah bersusun ke arah atas yang terinspirasi dari rumah tradisional kampung di Wae Rebo yang dikenal dengan Kampung di atas Awan.
 
"Jakhabitat yang berarti Jakarta merupakan tempat makhluk hidup atau keluarga bisa tumbuh berkembang, dengan logo yang melambangkan panah ke atas itu melambangkan hunian bersusun. Artinya Jakarta ke depan huniannya harus vertikal," ucap Anies di Jakarta, Selasa.
 
Menurut Anies, hunian di Jakarta harus ke atas, tidak bisa lagi melebar, karena Jakarta pun sebagai kota tidak mungkin lagi bertambah lebar.
 
"Lebar Jakarta sekitar 600 km persegi, tidak bisa ditambah, tapi jika naik ke atas (hunian), kita masih punya ruang, karena itu sebabnya kita harap rumah-rumahnya vertikal, itulah sebabnya kita susun menjadi sebuah rangkaian ke atas," ucapnya.
 
Jakhabitat ini, kata Anies, adalah satu program integrasi untuk ikhtiar dalam membuat koordinasi di dalam jajaran pemerintahan menjadi lebih baik.
 
"Dengan ini kami memfasilitasi kebutuhan hunian di Jakarta, caranya dengan integrasi karena Pemprov DKI Jakarta dari pengalaman pengelolaan beberapa tahun ini menemukan pentingnya membuat program-program yang terintegrasi ke semuanya bagi masyarakat untuk memudahkan seperti transportasi dengan Jaklingko," ucapnya.
 
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luncurkan Jakhabitat, Anies: Ke depan hunian Jakarta harus vertikal

Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024