Lampung Selatan (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama lima perguruan tinggi lainnya dan PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, sepakat menjalin kerja sama pengembangan program studi baru dengan fokus energi baru terbarukan (EBT).
"Itera menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang sejak 2018 telah mendirikan program studi dengan fokus EBT, yaitu Prodi Teknik Sistem Energi (TSE)," kata Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan, prodi ini selanjutnya akan dikembangkan di lima kampus lain di Indonesia, yaitu Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas HKBP Nommensen Medan, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Negeri Manado, dan Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar.
"Pengembangan Prodi TSE tersebut akan dilakukan bekerja sama dengan PT Wika," kata dia.
Menurutnya, dengan pemanfaatan energi yang berlebih seperti sekarang, bangsa Indonesia akan menunggu masa krisis energi, sehingga perlu terus dikembangkan energi baru terbarukan sebagai alternatif sumber energi.
Saat ini, lanjut Rektor, Itera telah memiliki prodi yang berkaitan dengan EBT, yaitu Prodi Teknik Sistem Energi (TSE) dan telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah melalui Kemdikbudristek RI, serta sudah meluluskan mahasiswa.
"Kesepakatan bersama ini akan berdampak sangat besar dalam keseharian kita, khususnya pada bidang pendidikan untuk mengingatkan generasi muda, agar memiliki komitmen dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan global di bidang energi,” ujarnya.
Kepala Divisi Engineering PT Wika Aris Rahman berharap energi baru terbarukan dapat dijadikan sebagai suatu hal yang tidak mahal dan tidak sulit untuk dikembangkan dan diinovasikan menjadi terobosan baru, untuk pembelajaran bersama.
"Untuk menyelamatkan negeri ini, PT Wika sangat terbuka dengan dunia pendidikan tinggi melalui para akademisi sebagai pengembang pendidikan untuk mengembangkan EBT demi keselamatan dunia bersama," ujarnya.
"Itera menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang sejak 2018 telah mendirikan program studi dengan fokus EBT, yaitu Prodi Teknik Sistem Energi (TSE)," kata Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan, prodi ini selanjutnya akan dikembangkan di lima kampus lain di Indonesia, yaitu Universitas Tanjung Pura Pontianak, Universitas HKBP Nommensen Medan, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Negeri Manado, dan Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar.
"Pengembangan Prodi TSE tersebut akan dilakukan bekerja sama dengan PT Wika," kata dia.
Menurutnya, dengan pemanfaatan energi yang berlebih seperti sekarang, bangsa Indonesia akan menunggu masa krisis energi, sehingga perlu terus dikembangkan energi baru terbarukan sebagai alternatif sumber energi.
Saat ini, lanjut Rektor, Itera telah memiliki prodi yang berkaitan dengan EBT, yaitu Prodi Teknik Sistem Energi (TSE) dan telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah melalui Kemdikbudristek RI, serta sudah meluluskan mahasiswa.
"Kesepakatan bersama ini akan berdampak sangat besar dalam keseharian kita, khususnya pada bidang pendidikan untuk mengingatkan generasi muda, agar memiliki komitmen dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan global di bidang energi,” ujarnya.
Kepala Divisi Engineering PT Wika Aris Rahman berharap energi baru terbarukan dapat dijadikan sebagai suatu hal yang tidak mahal dan tidak sulit untuk dikembangkan dan diinovasikan menjadi terobosan baru, untuk pembelajaran bersama.
"Untuk menyelamatkan negeri ini, PT Wika sangat terbuka dengan dunia pendidikan tinggi melalui para akademisi sebagai pengembang pendidikan untuk mengembangkan EBT demi keselamatan dunia bersama," ujarnya.