Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp131,4 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12 juta hingga 28 Mei 2022.
PNM mengakhiri periode 2021 dengan pencapaian aset yang bertumbuh hingga 138 persen year on year atau mencapai Rp43,71 triliun pada tutup buku 2021.
“Program PNM Mekaar dan PNM ULaMM adalah faktor dari kenaikan aset PNM, tercatat aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tumbuh pesat hingga 165 persen menjadi Rp25,6 triliun dan PNM ULaMM naik hingga 103 persen menjadi Rp6,6 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan PNM L Dodot Patria Ary dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada 2020, aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tercatat hanya mencapai Rp15,5 triliun dan PNM ULaMM Rp6,4 triliun.
PNM mencatatkan laba bersih di sepanjang 2021 sebesar Rp845 miliar atau meningkat dibandingkan laba tahun 2020 lalu yang senilai Rp359 miliar.
Hingga Desember 2021, tingkat non performing loan (NPL) gross PNM tercatat sebesar 0,69 persen atau membaik dibandingkan posisi Desember 2020 yang sebesar 1,23 persen.
“Sejalan dengan meningkatnya penyaluran, jumlah nasabah PNM juga bertumbuh dengan pesat. Sampai Desember 2021, total nasabah tercatat sebanyak 11 juta,” kata Dody.
Sepanjang 2021, kantor cabang PNM Mekaar juga bertambah sebanyak 317 kantor.
“Saat ini PNM memiliki 3.386 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani usaha mikro dan kecil di 34 provinsi, 443 kabupaten dan kota, serta 5.640 kecamatan,” ucapnya.