Jakarta (ANTARA) - Taiwan pada Rabu mengeluarkan pernyataan mengutuk panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar 2022 yang mengatakan fan Taiwan mungkin akan dicantumkan berasal dari China dan meminta agar "faktor politik yang tidak pantas" tidak dicampur aduk dalam ajang olahragolahrag

"Kemlu kembali mengimbau panitia Piala Dunia untuk tidak membiarkan faktor politik yang tidak pantas mengganggu kegiatan olahraga dan menodai arena olahraga yang sarat nilai-nilai kompetisi adil serta menjunjung semangat para atlet," katanya dilansir Reuters, Rabu.

Semua pemegang tiket penonton Piala Dunia 2022 harus mengajukan permohonan kartu Hayya yang digunakan untuk mengidentifikasi penggemar, yang juga berfungsi sebagai visa masuk mereka ke Qatar.

Pada Selasa (14/6) diketahui dalam sistem aplikasi tersebut tidak menyediakan pilihan kewarganegaraan Taiwan, dan seorang pejabat senior Qatar berkata bahwa orang Taiwan kemungkinan akan didaftarkan sebagai berasal dari China dalam kartu itu.

Lantas pada Rabu, sistem itu kemudian mencantumkan "Taiwan, provinsi dari China", terminologi yang sama memancing kemarahan pemerintah Taiwan dan warga mereka, meskipun terdapat pencantuman bendera Taiwan yang selama ini dikutuk oleh pemerintah China.

Di dunia olahraga Taiwan lebih kerap menggunakan Chinese Taipei dalam keikutsertaan mereka dalam berbagai ajang berdasar kesepakatan Resolusi Nagoya 1979 untuk menghindari masalah politik dengan Beijing.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Taiwan tuding Qatar "politisasi" Piala Dunia

Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024