Jakarta (ANTARA) - Gol semata wayang dari Vinicius Junior pada babak kedua dan penampilan cemerlang kiper Thibaut Courtois mengantarkan Real Madrid menjuarai Liga Champions untuk ke-14 kalinya setelah mengalahkan Liverpool dalam final di di Stade de France di Saint-Denis, Paris, Minggu dini hari WIB.
Dalam pertandingan final ke-17 Liga Championsnya yang melewati pencapaian AC Milan dan Bayern itu, Madrid tampil lebih inferior ketimbang Liverpool dan harus mengandalkan kiper mereka Thibaut Courtois yang mati-matian berjibaku menjaga gawangnya.
Peluang gol nyata pertama tercipta pada menit ke-16 ketika tendangan terusan dari Mohamed Salah usai menerima umpan dari sektor kanan lapangan yang dilepaskan Trent Alexander-Arnold ditepis oleh kiper Thibaut Courtois.
Satu dan dua menit kemudian Courtois kembali menyajikan penampilan luar biasa dalam menjaga gawang Madrid ketika mementahkan upaya Thiago Alcantara dan lagi-lagi peluang yang dibuat Salah setelah meneruskan umpan Sadio Mane.
Liverpool tak bosan menekan dan kembali Salah memaksa Courtois melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-34, sedangkan enam menit kemudian bek Eder Militao memblok tembakan Mane yang mengolah umpan Andy Robertson di kotak penalti Madrid.
Pada menit ke-44, Madrid sempat mengira telah mencetak gol ketika Karim Benzema menyarangkan gol dari jarak dekat menyusul kemelut di muka gawang Liverpool. Tetapi hakim garis menyatakan Benzema offside yang kemudian diperkuat oleh tinjauan VAR.
Babak pertama berakhir 0-0 ketika The Reds tampil dominan sepanjang babak ini khususnya Mane dan Salah, sekalipun Madrid juga sempat mengancam gawang Madrid meskipun tidak sebanyak Liverpool dengan mengandalkan Vinicius Junior.
Vinicius Junior pula yang akhirnya mengakhiri kebuntuan ketika pada menit ke-59 babak kedua dia mencetak gol setelah berlari kencang menyambut umpan silang Federico Valverde yang melewati hadangan para pemain The Reds, sementara Benzema membiarkan bola melewati dirinya untuk diterima Junior.
Pemain Brazil berusia 21 tahun itu dengan sentuhan pertamanya menjaringkan bola ke sisi kanan gawang Liverpool kendati ditempel oleh seorang pemain The Reds.
Liverpool kian bernafsu menyama kedudukan dan berulang kali mengancam gawang Madrid, namun penampilan super-gemilang dari Courtois dan juga barisan belakang Madrid.
Pada menit ke-64, Courtois kembali mementahkan upaya Salah yang jika berhasil bisa menjadi gol yang indah, namun kiper asal Belgia tengah dalam performa terbaiknya dengan menepis bola ke luar lapangan.
Lima menit kemudian Salah kembali memaksa Courtois membuat penyelamatan gemilang. Situasi duel antara Salah yang bernafsu membalaskan dendam atas kegagalan Liverpool dalam final Liga Champions beberapa tahun lalu, dan Courtois, terus berlanjut.
Pada menit ke-83, Courtois kembali melakukan penyelamatan yang sulit dipercaya bisa dilakukan seorang kiper ketika tendangan kaki kanan Salah yang meneruskan umpan Fabinho gagal menjadi gol karena satu tangan sang kiper menjauhkan bola dari gawang Madrid. Courtois sampai diselamati rekan-rekan satu timnya.
Liverpool terus menekan sampai lima menit tambahan babak kedua, tetapi mereka gagal mencetak gol. The Reds gagal menciptakan trebel, sedangkan Real Madrid memperbanyak trofi Liga Champions/Piala Eropa menjadi 14 piala.
Dalam pertandingan final ke-17 Liga Championsnya yang melewati pencapaian AC Milan dan Bayern itu, Madrid tampil lebih inferior ketimbang Liverpool dan harus mengandalkan kiper mereka Thibaut Courtois yang mati-matian berjibaku menjaga gawangnya.
Peluang gol nyata pertama tercipta pada menit ke-16 ketika tendangan terusan dari Mohamed Salah usai menerima umpan dari sektor kanan lapangan yang dilepaskan Trent Alexander-Arnold ditepis oleh kiper Thibaut Courtois.
Satu dan dua menit kemudian Courtois kembali menyajikan penampilan luar biasa dalam menjaga gawang Madrid ketika mementahkan upaya Thiago Alcantara dan lagi-lagi peluang yang dibuat Salah setelah meneruskan umpan Sadio Mane.
Liverpool tak bosan menekan dan kembali Salah memaksa Courtois melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-34, sedangkan enam menit kemudian bek Eder Militao memblok tembakan Mane yang mengolah umpan Andy Robertson di kotak penalti Madrid.
Pada menit ke-44, Madrid sempat mengira telah mencetak gol ketika Karim Benzema menyarangkan gol dari jarak dekat menyusul kemelut di muka gawang Liverpool. Tetapi hakim garis menyatakan Benzema offside yang kemudian diperkuat oleh tinjauan VAR.
Babak pertama berakhir 0-0 ketika The Reds tampil dominan sepanjang babak ini khususnya Mane dan Salah, sekalipun Madrid juga sempat mengancam gawang Madrid meskipun tidak sebanyak Liverpool dengan mengandalkan Vinicius Junior.
Vinicius Junior pula yang akhirnya mengakhiri kebuntuan ketika pada menit ke-59 babak kedua dia mencetak gol setelah berlari kencang menyambut umpan silang Federico Valverde yang melewati hadangan para pemain The Reds, sementara Benzema membiarkan bola melewati dirinya untuk diterima Junior.
Pemain Brazil berusia 21 tahun itu dengan sentuhan pertamanya menjaringkan bola ke sisi kanan gawang Liverpool kendati ditempel oleh seorang pemain The Reds.
Liverpool kian bernafsu menyama kedudukan dan berulang kali mengancam gawang Madrid, namun penampilan super-gemilang dari Courtois dan juga barisan belakang Madrid.
Pada menit ke-64, Courtois kembali mementahkan upaya Salah yang jika berhasil bisa menjadi gol yang indah, namun kiper asal Belgia tengah dalam performa terbaiknya dengan menepis bola ke luar lapangan.
Lima menit kemudian Salah kembali memaksa Courtois membuat penyelamatan gemilang. Situasi duel antara Salah yang bernafsu membalaskan dendam atas kegagalan Liverpool dalam final Liga Champions beberapa tahun lalu, dan Courtois, terus berlanjut.
Pada menit ke-83, Courtois kembali melakukan penyelamatan yang sulit dipercaya bisa dilakukan seorang kiper ketika tendangan kaki kanan Salah yang meneruskan umpan Fabinho gagal menjadi gol karena satu tangan sang kiper menjauhkan bola dari gawang Madrid. Courtois sampai diselamati rekan-rekan satu timnya.
Liverpool terus menekan sampai lima menit tambahan babak kedua, tetapi mereka gagal mencetak gol. The Reds gagal menciptakan trebel, sedangkan Real Madrid memperbanyak trofi Liga Champions/Piala Eropa menjadi 14 piala.