Jakarta (ANTARA) - Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri turut membantu upaya pencarian hilangnya anak pertama Gubernur Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang terserat arus Sungai Aaree di Bern, Swiss.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Presetyo mengatakan NCB Div Hubinter Polri telah mengambil langkah-langkah setelah menerima informasi musibah tersebut, di antaranya meminta diterbitkannya Yellow Notice untuk pencarian orang hilang.
"Langkah pertama meminta identitasnya via Polda Jawa Barat untuk dimintakan Yellow Notice (pencarian orang) ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya," kata Dedi, dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selai itu, Polri juga memantau perkembangan pencarian hilangnya anak Ridwan Kamil secara informal lewat kerja sama Police to Police (P to P) dengan kepolisian di Swiss.
Baca juga: Eril, putra pertama Ridwan Kamil dikabarkan hilang di Swiss
"Secara informal kami menanyakan melalui jalur P to P ke pihak Swiss perkembangan penanganan hal tersebut," ujar Dedi.
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan hilang terseret arus sungai di Berm, Swiss, pada 26 Mei 2022 siang waktu Swiss.
Kabar hilangnya Eril sapaan akrab Emmeril, disampaikan oleh pihak keluarga Ridwan Kamil.
Saat kejadian, Eril bersama keluarga sedang berada di Swiss untuk keperluan mencari sekolah S2.
Baca juga: KBRI Bern upayakan pencarian putra Ridwan Kamil yang hilang di sungai Swiss
Kronologisnya Eril berenang di sungai Aaree, Bern, bersama adik dan kawannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya.
Hingga informasi ini disampaikan, pencarian sudah berjalan 6 jam (26 Mei jam 23 WIB). Namun pencarian dihentikan sementara karena hari sudah mulai gelap dan rencananya akan dilanjutkan esok pagi.
Kondisi saat ini masih dalam pencarian tim SAR dan Polisi Swiss.
"Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pihak kedutaan besar Indonesia di Swiss maupun kepolisian setempat yang terus berupaya mencari keberadaan Emmeril," kata Elpi Nazmuzaman, pihak keluarga Ridwan Kamil melalui pesan instans yang tersebar ke sejumlah media.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Presetyo mengatakan NCB Div Hubinter Polri telah mengambil langkah-langkah setelah menerima informasi musibah tersebut, di antaranya meminta diterbitkannya Yellow Notice untuk pencarian orang hilang.
"Langkah pertama meminta identitasnya via Polda Jawa Barat untuk dimintakan Yellow Notice (pencarian orang) ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya," kata Dedi, dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selai itu, Polri juga memantau perkembangan pencarian hilangnya anak Ridwan Kamil secara informal lewat kerja sama Police to Police (P to P) dengan kepolisian di Swiss.
Baca juga: Eril, putra pertama Ridwan Kamil dikabarkan hilang di Swiss
"Secara informal kami menanyakan melalui jalur P to P ke pihak Swiss perkembangan penanganan hal tersebut," ujar Dedi.
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan hilang terseret arus sungai di Berm, Swiss, pada 26 Mei 2022 siang waktu Swiss.
Kabar hilangnya Eril sapaan akrab Emmeril, disampaikan oleh pihak keluarga Ridwan Kamil.
Saat kejadian, Eril bersama keluarga sedang berada di Swiss untuk keperluan mencari sekolah S2.
Baca juga: KBRI Bern upayakan pencarian putra Ridwan Kamil yang hilang di sungai Swiss
Kronologisnya Eril berenang di sungai Aaree, Bern, bersama adik dan kawannya. Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya.
Hingga informasi ini disampaikan, pencarian sudah berjalan 6 jam (26 Mei jam 23 WIB). Namun pencarian dihentikan sementara karena hari sudah mulai gelap dan rencananya akan dilanjutkan esok pagi.
Kondisi saat ini masih dalam pencarian tim SAR dan Polisi Swiss.
"Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pihak kedutaan besar Indonesia di Swiss maupun kepolisian setempat yang terus berupaya mencari keberadaan Emmeril," kata Elpi Nazmuzaman, pihak keluarga Ridwan Kamil melalui pesan instans yang tersebar ke sejumlah media.