Jakarta (ANTARA) - Atlet balap sepeda BMX Indonesia I Gusti Bagus Saputra terus berupaya meningkatkan performa demi medali emas pada Asian Games Hangzhou, China yang akan bergulir pada 10-25 September.
Dia memahami persiapan menjelang pesta olahraga terbesar di Asia tersebut terbilang singkat. Atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu bergabung dengan pemusatan latihan nasional (pelatnas) BMX Indonesia pada awal tahun ini.
"Persiapan kali ini memang singkat. Masih ada beberapa yang perlu diperbaiki mulai dari fisik hingga teknik. Tetapi saya tetap berharap pada Asian Games 2022 nanti bisa menyumbang emas," ujar Bagus kepada ANTARA, Jumat.
Ambisi Bagus untuk bisa menjadi yang terbaik di Hangzhou nanti memang besar. Sebab, pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, dia meraih perak.
Kala itu pada final, Bagus berada di posisi kedua dengan catatan waktu 34,314 detik di bawah wakil Jepang Yoshitaku Nagasako yang membawa pulang emas dengan 33,669 detik. Sementara posisi ketiga di tempati wakil Filipina Daniel Caluag yang finis dengan 35,842.
"Dengan waktu yang cukup singkat ini, saya harus benar-benar berlatih keras dan mengikuti seluruh program dari pelatih. Meski pun persaingan juga terbilang ketat. Ada wakil Jepang, Thailand, dan Filipina. Selain itu, tuan rumah juga patut diwaspadai karena diuntungkan dengan mengenal trek," kata Bagus.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) tengah menyiapkan tujuh atlet BMX untuk turun dalam gelaran Asian Games Hangzhou. Selain Bagus ada nama Fasya Ahsana Rifki dan Yussi Wakhidur Rizal pada sektor putra. Sementara untuk putri ada Amellya Nur Sifa dan Jasmine Azzahra Setyobudi.
Pelatih timnas BMX, Ari Kristanto, mengatakan telah memiliki serangkaian program demi meningkatkan performa para atlet.
"Dari segi fisik masih jauh. Selain itu, mereka juga masih perlu banyak try in dan try out untuk membangun skill dan terus mengasah kemampuan berlomba mereka," kata Ari.
Pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018, BMX Indonesia meraih satu perak dan perunggu. Selain I Gusti Bagus Saputra, medali perunggu Indonesia diraih Wiji Lestari pada sektor putri.
Dia memahami persiapan menjelang pesta olahraga terbesar di Asia tersebut terbilang singkat. Atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu bergabung dengan pemusatan latihan nasional (pelatnas) BMX Indonesia pada awal tahun ini.
"Persiapan kali ini memang singkat. Masih ada beberapa yang perlu diperbaiki mulai dari fisik hingga teknik. Tetapi saya tetap berharap pada Asian Games 2022 nanti bisa menyumbang emas," ujar Bagus kepada ANTARA, Jumat.
Ambisi Bagus untuk bisa menjadi yang terbaik di Hangzhou nanti memang besar. Sebab, pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, dia meraih perak.
Kala itu pada final, Bagus berada di posisi kedua dengan catatan waktu 34,314 detik di bawah wakil Jepang Yoshitaku Nagasako yang membawa pulang emas dengan 33,669 detik. Sementara posisi ketiga di tempati wakil Filipina Daniel Caluag yang finis dengan 35,842.
"Dengan waktu yang cukup singkat ini, saya harus benar-benar berlatih keras dan mengikuti seluruh program dari pelatih. Meski pun persaingan juga terbilang ketat. Ada wakil Jepang, Thailand, dan Filipina. Selain itu, tuan rumah juga patut diwaspadai karena diuntungkan dengan mengenal trek," kata Bagus.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) tengah menyiapkan tujuh atlet BMX untuk turun dalam gelaran Asian Games Hangzhou. Selain Bagus ada nama Fasya Ahsana Rifki dan Yussi Wakhidur Rizal pada sektor putra. Sementara untuk putri ada Amellya Nur Sifa dan Jasmine Azzahra Setyobudi.
Pelatih timnas BMX, Ari Kristanto, mengatakan telah memiliki serangkaian program demi meningkatkan performa para atlet.
"Dari segi fisik masih jauh. Selain itu, mereka juga masih perlu banyak try in dan try out untuk membangun skill dan terus mengasah kemampuan berlomba mereka," kata Ari.
Pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018, BMX Indonesia meraih satu perak dan perunggu. Selain I Gusti Bagus Saputra, medali perunggu Indonesia diraih Wiji Lestari pada sektor putri.