Bandarlampung (ANTARA) - Bank BRI Kantor Wilayah Bandarlampung mencatat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro di Lampung pada 2021 mencapai Rp8,4 triliun.
"KUR yang telah disalurkan oleh BRI di Lampung pada 2021 realisasinya mencapai Rp8,4 triliun," ujar Pemimpin BRI Kanwil Bandarlampung, Hari Purnomo, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan realisasi KUR tersebut meningkat tipis dibandingkan target yang telah ditentukan yaitu sebanyak Rp8,2 triliun.
"Penyaluran KUR ini kepada masyarakat merupakan langkah keseriusan kita membangkitkan usaha mikro, bisnis kecil, dan pertanian pasca pandemi COVID-19, sebab sektor ini yang memiliki ketahanan luar biasa dalam mendongkrak perekonomian daerah," katanya.
Menurutnya, realisasi Kredit Usaha Rakyat pada awal tahun 2022 hingga Februari telah mencapai Rp1,5 triliun dari target yang diberikan sebesar Rp1,8 triliun.
"Data terakhir sampai Februari realisasi KUR mencapai Rp1,5 triliun dari target Rp1,8 triliun. Untuk jumlah debitur berjumlah 526 ribu," ucapnya.
Dia melanjutkan, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan UMKM lokal maka pihaknya juga terus melakukan pendampingan kepada usaha kecil binaan.
"Selain penyaluran KUR, kita juga bantu melalui pembinaan pengemasan, penggunaan pemasaran digital, dan beberapa hal lain dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas pelaku UMKM lokal dalam pengembangan produk," katanya pula.
Ia mengatakan, dengan tercapainya realisasi KUR oleh perbankan di tahun sebelumnya dan hampir tercapainya target triwulan di awal tahun maka hal itu dapat menjadi pendorong untuk memaksimalkan penyaluran KUR bagi masyarakat.
"Dengan apa yang dicapai menjadi semangat untuk terus memfasilitasi akses pembiayaan bagi usaha mikro dan sektor pertanian agar dapat terus berproduksi," ucapnya.
"KUR yang telah disalurkan oleh BRI di Lampung pada 2021 realisasinya mencapai Rp8,4 triliun," ujar Pemimpin BRI Kanwil Bandarlampung, Hari Purnomo, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan realisasi KUR tersebut meningkat tipis dibandingkan target yang telah ditentukan yaitu sebanyak Rp8,2 triliun.
"Penyaluran KUR ini kepada masyarakat merupakan langkah keseriusan kita membangkitkan usaha mikro, bisnis kecil, dan pertanian pasca pandemi COVID-19, sebab sektor ini yang memiliki ketahanan luar biasa dalam mendongkrak perekonomian daerah," katanya.
Menurutnya, realisasi Kredit Usaha Rakyat pada awal tahun 2022 hingga Februari telah mencapai Rp1,5 triliun dari target yang diberikan sebesar Rp1,8 triliun.
"Data terakhir sampai Februari realisasi KUR mencapai Rp1,5 triliun dari target Rp1,8 triliun. Untuk jumlah debitur berjumlah 526 ribu," ucapnya.
Dia melanjutkan, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan UMKM lokal maka pihaknya juga terus melakukan pendampingan kepada usaha kecil binaan.
"Selain penyaluran KUR, kita juga bantu melalui pembinaan pengemasan, penggunaan pemasaran digital, dan beberapa hal lain dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas pelaku UMKM lokal dalam pengembangan produk," katanya pula.
Ia mengatakan, dengan tercapainya realisasi KUR oleh perbankan di tahun sebelumnya dan hampir tercapainya target triwulan di awal tahun maka hal itu dapat menjadi pendorong untuk memaksimalkan penyaluran KUR bagi masyarakat.
"Dengan apa yang dicapai menjadi semangat untuk terus memfasilitasi akses pembiayaan bagi usaha mikro dan sektor pertanian agar dapat terus berproduksi," ucapnya.