Bandarlampung (ANTARA) -
PT PLN (Persero) mendukung pengembangan bisnis usaha kecil dan mikro kecil (UMKM) dalam memanfaatkan abu sisa pembakaran batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) PLTU Ombilin menjadi batako.
"Pemanfaatan FABA menjadi salah satu fokus program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN tahun 2022," kata Executive Vice President PLN, Agung Murdifi, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Minggu
Menurutnya, program ini juga termasuk upaya PT PLN dalam mengimplementasikan _Environmental, Social and Corporate Governance_ (ESG) dengan mendorong UMKM dan masyarakat memanfaatkan FABA secara cuma-cuma untuk pembuatan batako, jalan beton dan berbagai pemanfaatan lainnya.
"Melalui pemanfaatan FABA ini, PLN berharap bisa mendukung pertumbuhan UMK dan pembangunan daerah," ujarnya.
Sementara Ketua BUMDes Karya Muda Mandiri Sumatera Barat, I Made Safari Oktaria mengapresiasi pendampingan yang diberikan PLN sehingga produk batako dari FABA mulai diterima masyarakat secara antusias.
“Kami berhasil menggeser paradigma masyarakat terhadap abu batu bara dengan pembuatan batako ini. Sekarang masyarakat antusias menggunakan produk batako dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Ombilin,” jelasnya.
I Made menuturkan, kerja sama pengelolaan FABA tersebut merupakan upaya PLN untuk menghasilkan nilai tambah kehadiran PLTU yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Salah satunya lewat batako yang diproduksi BUMDes Karya Muda Mandiri dan CV Bangun Nusantara.
"Hasil produksi batako dari FABA kini dipakai untuk agenda bedah rumah yang digelar pemerintah setempat, pagar sekolah, hingga beragam bentuk penggunaan lainnya," kata dia.
PT PLN (Persero) mendukung pengembangan bisnis usaha kecil dan mikro kecil (UMKM) dalam memanfaatkan abu sisa pembakaran batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) PLTU Ombilin menjadi batako.
"Pemanfaatan FABA menjadi salah satu fokus program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN tahun 2022," kata Executive Vice President PLN, Agung Murdifi, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Minggu
Menurutnya, program ini juga termasuk upaya PT PLN dalam mengimplementasikan _Environmental, Social and Corporate Governance_ (ESG) dengan mendorong UMKM dan masyarakat memanfaatkan FABA secara cuma-cuma untuk pembuatan batako, jalan beton dan berbagai pemanfaatan lainnya.
"Melalui pemanfaatan FABA ini, PLN berharap bisa mendukung pertumbuhan UMK dan pembangunan daerah," ujarnya.
Sementara Ketua BUMDes Karya Muda Mandiri Sumatera Barat, I Made Safari Oktaria mengapresiasi pendampingan yang diberikan PLN sehingga produk batako dari FABA mulai diterima masyarakat secara antusias.
“Kami berhasil menggeser paradigma masyarakat terhadap abu batu bara dengan pembuatan batako ini. Sekarang masyarakat antusias menggunakan produk batako dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Ombilin,” jelasnya.
I Made menuturkan, kerja sama pengelolaan FABA tersebut merupakan upaya PLN untuk menghasilkan nilai tambah kehadiran PLTU yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Salah satunya lewat batako yang diproduksi BUMDes Karya Muda Mandiri dan CV Bangun Nusantara.
"Hasil produksi batako dari FABA kini dipakai untuk agenda bedah rumah yang digelar pemerintah setempat, pagar sekolah, hingga beragam bentuk penggunaan lainnya," kata dia.