Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mencatat kasus harian saat ini telah melampaui puncak penambahan saat varian Delta yaitu 59.384 kasus per hari ini (Sabtu, 19/2) dibandingkan 56.757 kasus pada tahun lalu tapi angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 di rumah sakit masih terjaga.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, data memperlihatkan sampai hari ini pukul 17.30 WIB kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada di kisaran 37 persen, tidak mengalami perubahan dibanding Jumat (18/2). Kapasitas itu masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan.
"Meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Tidak hanya memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga terus meningkatkan pengujian (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) demi menekan laju penyebaran COVID-19 yang didominasi Omicron dengan sifat penularan lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
Baca juga: Kemenkes: Tiga persen balita di Indonesia meninggal akibat Omicron
Sampai dengan Jumat, pengujian dilakukan terhadap 520.663 spesimen atau naik dari Kamis (17/2) dengan 500.940 spesimen.
"Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, maka kita bisa turut melakukan pelacakan kontak erat atau tracing sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing terutama bagi para kontak erat agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,” kata Nadia.
Pemerintah juga terus mendorong laju vaksinasi dengan per 19 Februari 2022 vaksinasi dosis pertama telah tercapai 91,01 persen dari target 208.265.720 orang. Sementara dosis kedua mencapai 67,2 persen.
Pemerintah juga telah menyediakan layanan konsultasi dokter jarak jauh atau telemedisin untuk pasien tanpa gejala atau bergejala ringan yang menjalani isolasi mandiri. Setelahnya pasien itu juga akan mendapatkan obat gratis yang diantarkan ke rumah pasien.
Baca juga: Satgas sebut 20 juta warga belum dapat dosis dua setelah vaksinasi pertama
Upaya penguatan lain terus dilakukan pemerintah mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan salah satunya dengan memenuhi kebutuhan oksigen.
Telah dipastikan sepuluh provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. Selain itu jumlah oksigen konsentrator di sepuluh provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.
"Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik," tutup Nadia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, data memperlihatkan sampai hari ini pukul 17.30 WIB kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi berada di kisaran 37 persen, tidak mengalami perubahan dibanding Jumat (18/2). Kapasitas itu masih dapat ditingkatkan menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU jika diperlukan.
"Meski saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit minim penambahan, tapi pemerintah harus terus melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketahanan layanan kesehatan masyarakat di tengah naiknya kasus konfirmasi harian karena penyebaran varian Omicron di Indonesia," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Tidak hanya memperkuat layanan kesehatan, pemerintah juga terus meningkatkan pengujian (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) demi menekan laju penyebaran COVID-19 yang didominasi Omicron dengan sifat penularan lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
Baca juga: Kemenkes: Tiga persen balita di Indonesia meninggal akibat Omicron
Sampai dengan Jumat, pengujian dilakukan terhadap 520.663 spesimen atau naik dari Kamis (17/2) dengan 500.940 spesimen.
"Dengan melakukan pemeriksaan spesimen ini, maka kita bisa turut melakukan pelacakan kontak erat atau tracing sehingga menahan laju penularan. Kami harapkan masyarakat untuk bersedia melakukan testing terutama bagi para kontak erat agar kita segera mengakhiri pandemi ini secara bersama-sama,” kata Nadia.
Pemerintah juga terus mendorong laju vaksinasi dengan per 19 Februari 2022 vaksinasi dosis pertama telah tercapai 91,01 persen dari target 208.265.720 orang. Sementara dosis kedua mencapai 67,2 persen.
Pemerintah juga telah menyediakan layanan konsultasi dokter jarak jauh atau telemedisin untuk pasien tanpa gejala atau bergejala ringan yang menjalani isolasi mandiri. Setelahnya pasien itu juga akan mendapatkan obat gratis yang diantarkan ke rumah pasien.
Baca juga: Satgas sebut 20 juta warga belum dapat dosis dua setelah vaksinasi pertama
Upaya penguatan lain terus dilakukan pemerintah mempertahankan kemampuan pelayanan kesehatan salah satunya dengan memenuhi kebutuhan oksigen.
Telah dipastikan sepuluh provinsi dengan penularan tertinggi sudah memiliki cadangan oksigen yang mampu bertahan lebih dari 48 jam. Selain itu jumlah oksigen konsentrator di sepuluh provinsi tersebut juga mencapai 10.326 dan oksigen generator mencapai 65.
"Cara paling efektif untuk mendukung pemerintah saat ini adalah turut mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan memperkuat protokol kesehatan, terutama ketika di ruang-ruang publik," tutup Nadia.