Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menganalogikan Nahdlatul Ulama (NU) mirip waralaba yang sistemmya dimiliki banyak orang.
"Saya minta maaf, saya katakan, kalau NU itu kayak 'franchise' (waralaba). Pesantrennya dimiliki orang-orang NU, tetapi bukan milik NU," kata JK saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor DPW PKB, Jakarta, Kamis.Jk menegaskan walaupun kepemilikan pesantren dimiliki orang-orang NU, namun sistemnya sudah terkontrol dan teruji.
Sementara kalau Muhammadiyah, kata JK, mirip perusahaan induk (company holding) yang asetnya milik Muhammadiyah, seperti sekolah dan rumah sakit.
Baca juga: Wapres berpesan Muktamar NU berjalan damai tanpa kegaduhan
Selain itu, JK menjelaskan persamaan NU dan Muhammadiyah dimana organisasi itu sama-sama dilahirkan oleh para pedagang.
"NU dan Muhammadiyah didirikan oleh para pedagang," ujar JK.
JK menegaskan para pendiri NU dan Muhammadiyah semuanya mengikuti teladan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.
"Nabi Muhammad lebih lama jadi pedagang, selama 27 tahun, sementara 23 tahun tersisa menjadi Rasul," jelas JK.
Baca juga: Panitia Muktamar NU kebut kesiapan infrastruktur dan jaringan internet
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PKB, Jakarta, Kamis.
Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar menjelaskan diskusi tersebut sangat penting menjelang 100 tahun lahirnya NU dan menyambut Muktamar Ke-34 NU di Lampung.
"Ini diskusi pembuka, sebagai rangkaian dari diskusi panjang yang akan digelar PKB," kata Muhaimin.
Muhaimin menegaskan PKB merupakan anak kandung yang lahir dari rahim NU dan besar dengan kontribusi NU.