Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung usulan Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada 8 November 2021.
Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyebutkan prestasi dan rekam jejak Jenderal Andika Perkasa tidak perlu diragukan.
Salah satunya ditunjukkan dengan meraih Bintang Kartika Eka Paksi, tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh TNI Angkatan Darat untuk anggota korpsnya di bidang militer yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.
"Ia juga meraih Bintang Yudha Dharma adalah sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan Tentara Nasional Indonesia secara bersama," kata Bamsoet.
Baca juga: Partai Gerindra hormati keputusan Presiden tunjuk Jenderal Andhika Perkasa
Sebagai perwira lulusan Akademi Militer 1987, lanjut Bamsoet, Jenderal Andika Perkasa sangat berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).
"Bahkan ia mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran Korps Baret Merah (Kopassus) Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun," katanya.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan berbagai posisi strategis juga pernah ditempati Jenderal Andika Perkasa, antara lain, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-39 (23 Juli 2018-22 November 2018), Komandan Kodiklat TNI AD (4 Januari 2018-23 Juli 2018).
Jauh sebelumnya, Andika Perkasa menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada 2014. Kemudian sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016).
Jenderal Andika Perkasa, kata Bamsoet, juga memiliki rekam jejak akademis yang mumpuni. Andika Perkasa menamatkan pendidikan di
The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, Amerika Serikat).
Baca juga:
Profil Jenderal Andika Perkasa
Kemudian,
National War College, National Defense University (Washington DC, Amerika Serikat), dan
The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington (Washington DC AS).
Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum HAM dan Keamanan itu menerangkan, di bawah kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa nanti, TNI harus melanjutkan berbagai capaian yang telah diraih Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu, menyelesaikan berbagai persoalan yang belum terselesaikan, sekaligus menjaga kepercayaan rakyat terhadap TNI. Mengingat dalam berbagai survei, TNI selalu berada di urutan pertama sebagai lembaga negara yang paling dipercaya rakyat.
Terlihat pada survei Indikator yang dilakukan 13-17 April 2021 misalnya, TNI berada di peringkat pertama dengan memperoleh 89 persen kepercayaan rakyat. Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melakukan survei pada 25-31 Januari 2020 mencatat TNI mendapatkan 95 persen kepercayaan rakyat.
Pewarta : Boyke Ledy Watra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024