Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung mengungkapkan bahwa sejumlah Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang mampu bertahan bahkan meningkat penjualannya di masa pandemi COVID-19 karena mereka mengubah metode pemasaran melalui digitalisasi.
"Beberapa UMKM yang kita temui di masa pandemi COVID-19 mengalami peningkatan produksinya karena melakukan marketing digital yang justru dapat meningkatkan omzet mereka," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung, Syamsurizal Ari, di Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, pada masa pandemi COVID-19 yang terdapat berbagai kebijakan terkait pembatasan aktivitas masyarakat, pihaknya pun terus mendorong bagaimana UMKM dapat bertahan dan peluang itu ada melalui online.
Oleh karena itu, lanjut dia, sesuai dengan arahan Gubernur Lampung di Pandemi COVID-19 ini, guna mewujudkan kinerja UMKM serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi pihaknya pun terus melakukan penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM.
"Ada beberapa kegiatan yang kita lakukan seperti memberikan pelatihan dan terutama ada di penguatan SDM UMKM-nya dalam rangka bagaimana mereka dapat memanfaatkan digital marketing," kata dia.
Menurutnya pula dengan pelaku UMKM dapat mentransformasi sistem digital marketing melalui platform di masa pandemi COVID-19 ini diharapkan mereka dapat bertahan bahkan meningkatkan omzetnya.
Sebab, lanjut dia, berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) terhadap UMKM binaan di Provinsi Lampung dari 2.970 UMKM yang menjadi responden 83 persen diantara terdampak pandemi COVID-19.
"Namun, dari 83 persen itu, 70 persennya mampu bertahan karena memanfaatkan digitalisasi dalam pemasarannya," kata dia.
Syamsurizal juga mengatakan bahwa pelaku UMKM juga jangan terlalu terpaku dengan platform yang ada karena pengertian digitilasisi itu luas, mereka dapat memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook guna mempublikasi atau memasarkan produk-produknya.
"Nah, Tugas kita dengan organisasi perangkat daerah lainnya sekarang bagaimana melakukan pendampingan terhadap pemasaran, narasi dan visiualisasi kepada produk UMKM bersama-sama agar mereka lebih siap di era digital ini," kata dia.
"Beberapa UMKM yang kita temui di masa pandemi COVID-19 mengalami peningkatan produksinya karena melakukan marketing digital yang justru dapat meningkatkan omzet mereka," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung, Syamsurizal Ari, di Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, pada masa pandemi COVID-19 yang terdapat berbagai kebijakan terkait pembatasan aktivitas masyarakat, pihaknya pun terus mendorong bagaimana UMKM dapat bertahan dan peluang itu ada melalui online.
Oleh karena itu, lanjut dia, sesuai dengan arahan Gubernur Lampung di Pandemi COVID-19 ini, guna mewujudkan kinerja UMKM serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi pihaknya pun terus melakukan penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM.
"Ada beberapa kegiatan yang kita lakukan seperti memberikan pelatihan dan terutama ada di penguatan SDM UMKM-nya dalam rangka bagaimana mereka dapat memanfaatkan digital marketing," kata dia.
Menurutnya pula dengan pelaku UMKM dapat mentransformasi sistem digital marketing melalui platform di masa pandemi COVID-19 ini diharapkan mereka dapat bertahan bahkan meningkatkan omzetnya.
Sebab, lanjut dia, berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) terhadap UMKM binaan di Provinsi Lampung dari 2.970 UMKM yang menjadi responden 83 persen diantara terdampak pandemi COVID-19.
"Namun, dari 83 persen itu, 70 persennya mampu bertahan karena memanfaatkan digitalisasi dalam pemasarannya," kata dia.
Syamsurizal juga mengatakan bahwa pelaku UMKM juga jangan terlalu terpaku dengan platform yang ada karena pengertian digitilasisi itu luas, mereka dapat memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Facebook guna mempublikasi atau memasarkan produk-produknya.
"Nah, Tugas kita dengan organisasi perangkat daerah lainnya sekarang bagaimana melakukan pendampingan terhadap pemasaran, narasi dan visiualisasi kepada produk UMKM bersama-sama agar mereka lebih siap di era digital ini," kata dia.