Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan petani Lampung mendapatkan pendampingan dari program Makmur Pupuk Indonesia.

Erick Thohir mengatakan program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air, karena di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.

"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektare, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat,"  kata Erick di Desa Muara Putih, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Sabtu.

Baca juga: Kementerian BUMN sebut program Makmur Pupuk Indonesia tingkatkan penghasilan petani

Menurut Menteri BUMN, petani yang tergabung dalam Program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian. Program ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan petani banyak memperoleh kemudahan dengan program Makmur yaitu program Agro Solution dari PT Pupuk Indonesia (Persero).

Arya mengatakan lewat program ini bibit dicarikan, pupuk akan diberikan, kemudian ada pelatihan serta bimbingan dan juga akan dicarikan pembelinya.

Baca juga: BRI sebut Program Makmur akan ciptakan ekosistem menguntungkan bagi petani

Ia menambahkan program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. Lebih hebat lagi, dari program ini petani dapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30 persen.

Ia mengatakan lewat program Makmur dari Pupuk Indonesia diharapkan pendapatan petani bisa meningkat. Jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik.

Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target sebesar empat juta hektare sebagaimana diharapkan Menteri BUMN.
 


Pewarta : Aji Cakti
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024